Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

80 Ribu Koperasi Merah Putih dan Risiko Pendekatan Top-Down

13 April 2025   10:00 Diperbarui: 16 April 2025   14:09 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Koperasi Unit Desa (KOMPAS.ID)

Ada jalan tengah yang bisa membantu koperasi ini berhasil. Kita bisa pakai pendekatan hibrida. Gabungkan kebijakan dari pemerintah pusat dan partisipasi aktif dari masyarakat desa. 

Pemerintah tetap harus buat kebijakan yang jelas. Tapi pelaksanaan program harus diserahkan ke desa.

Kunci keberhasilan koperasi adalah pemberdayaan masyarakat. Jangan cuma beri dana dan berharap semua berjalan lancar. 

Pemerintah harus memberi pelatihan dan pendampingan ke pengurus koperasi. Pelatihan manajerial dan literasi keuangan penting agar koperasi bisa mandiri dan berkembang.

Selain itu, perlu juga memperhatikan kearifan lokal. 

Contohnya, model Dana Desa yang sukses di beberapa daerah. Kebijakan yang melibatkan masyarakat lokal dan sesuai kebutuhan mereka biasanya lebih berhasil. 

Ini bisa jadi solusi agar koperasi Merah Putih tidak cuma bergantung pada dana pemerintah, tapi juga berkembang dari inisiatif desa.

Penutup

Program Koperasi Merah Putih adalah harapan besar untuk perekonomian Indonesia. Tujuannya untuk swasembada pangan dan pemerataan ekonomi. 

Tapi, kita harus hati-hati. Pendekatan top-down yang terlalu sentralistik bisa mengulang kesalahan masa lalu. Contohnya, Koperasi Unit Desa yang gagal dulu.

Agar koperasi ini berhasil, pemerintah perlu gabungkan kebijakan yang tepat dengan partisipasi aktif masyarakat desa. 

Kalau ini tercapai, koperasi bisa jadi mandiri, berkelanjutan, dan membantu perekonomian desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun