Apple, misalnya, mengedepankan struktur yang lebih datar untuk memungkinkan inovasi yang lebih cepat dan kolaborasi antar tim yang lebih intens.Â
Ini adalah contoh bagaimana organisasi modern mulai meninggalkan struktur yang terlalu kaku dan menggantinya dengan struktur yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan.
Tetapi, bukan berarti prinsip hierarki sepenuhnya hilang.Â
Di sektor publik, misalnya, prinsip ini masih sangat penting untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi.Â
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Indonesian Journal of Public Policy and Management Review menunjukkan bahwa meskipun ada kebutuhan untuk penyesuaian dalam praktik birokrasi klasik, prinsip-prinsip tersebut masih relevan untuk memastikan bahwa administrasi publik berjalan dengan efisien dan terbuka terhadap publik.
Birokrasi Klasik vs Birokrasi Modern
Lalu, bagaimana perbandingannya antara birokrasi klasik dan model organisasi modern?Â
Tentu saja, ada perbedaan yang signifikan.Â
Sementara birokrasi klasik menekankan aturan yang ketat dan struktur yang jelas, birokrasi modern lebih menekankan pada fleksibilitas, kecepatan beradaptasi, dan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan.Â
Perusahaan yang bergerak di sektor teknologi, seperti Tesla dan Facebook, lebih menekankan pada tim yang berkolaborasi secara horizontal, dengan sedikit lapisan hierarki.Â
Hal ini memungkinkan mereka untuk merespons perubahan pasar dan teknologi dengan lebih cepat.
Namun, bukan berarti prinsip-prinsip klasik sudah tidak dibutuhkan sama sekali. Banyak organisasi besar tetap mengandalkan struktur yang jelas, terutama untuk menjaga efisiensi operasional.Â