Mohon tunggu...
Wildan Toyib
Wildan Toyib Mohon Tunggu... Konsultan - Akademisi

Konsultan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemilu yang Memilukan

12 Oktober 2023   16:25 Diperbarui: 18 Oktober 2023   16:53 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang profesionalisme penyelenggara seleksi

Tim seleksi komisioner KPU yang dibentuk oleh Presiden terdiri dari unsur akademisi, profesional, dan tokoh masyarakat. Namun, tidak semua anggota tim seleksi memiliki kompetensi dan profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Hal ini dapat menyebabkan proses seleksi komisioner KPU menjadi tidak objektif dan fair.

Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk mengatasi permasalahan titipan dalam proses seleksi komisioner KPU:

Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

Proses seleksi komisioner KPU perlu diperbaiki agar lebih transparan dan akuntabel. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang lebih lengkap kepada publik mengenai proses seleksi, serta membuka mekanisme pengaduan dari masyarakat apabila ada dugaan kecurangan dalam proses seleksi.


Meminimalkan pengaruh politik

Pengaruh politik dalam proses seleksi komisioner KPU perlu diminimalkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat independensi tim seleksi, serta menerapkan mekanisme seleksi yang lebih objektif dan fair.

Meningkatkan profesionalisme penyelenggara seleksi

Anggota tim seleksi komisioner KPU perlu memiliki kompetensi dan profesionalisme yang memadai. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan seleksi terhadap calon anggota tim seleksi, serta memberikan pelatihan kepada anggota tim seleksi yang terpilih, rekomendasi-rekomendasi tersebut diharapkan dapat menciptakan proses seleksi komisioner KPU yang lebih bersih dan transparan, sehingga dapat menghasilkan komisioner KPU yang profesional dan berintegritas.

Hal ini bertujuan untuk memastikan adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pemantauan pelanggaran dalam proses pemilihan. Selain itu, Bawaslu juga terus berupaya meningkatkan kemampuan teknologi dan analisis data guna mengidentifikasi dan menindaklanjuti pelaku provokasi dengan lebih efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun