Mohon tunggu...
Ahmad Subagiyo
Ahmad Subagiyo Mohon Tunggu... Apoteker

Tenaga pengajar Program Studi D3 Farmasi Politeknik Tiara Bunda Depok dan penggiat farmasi berkelanjutan. Seluruh tulisan merupakan pendapat/opini pribadi dan tidak mewakili instansi manapun.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mixed-Up Antibiotik: Sandoz Tarik Obat Suntik yang Salah Kemas demi Keselamatan Pasien

10 Juli 2025   23:30 Diperbarui: 10 Juli 2025   23:30 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Penerapan Contamination Control Strategy (CCS) pada Perubahan Aneks 1 Standar CPOB (Sumber: PIT IAI 2024/BPOM RI))

Mengambil tindakan penarikan produk secara cepat

Cara pelaporan pun sangat mudah, baik melalui situs resmi FDA maupun formulir yang bisa dikirim via pos atau faksimili. Masyarakat hanya perlu mengisi data obat, efek yang dirasakan, serta identitas pelapor jika diperlukan.

Apa yang Bisa Dipetik dari Kasus Ini?

  1. Kejelasan Label dan Kemasan Sangat Penting -- Meski terdengar sepele, kesalahan label atau kemasan dapat menimbulkan konsekuensi fatal.

  2. Peran Apoteker dan Tenaga Kesehatan Krusial -- Pemeriksaan ulang sebelum pemberian obat injeksi dapat mencegah kejadian serupa.

  3. Pasien Harus Aktif Bertanya -- Masyarakat juga perlu diberdayakan untuk memahami nama dan fungsi obat yang mereka terima.

Transparansi dan Keamanan Harus Selalu Jadi Prioritas

Kasus ini kembali menegaskan pentingnya transparansi, pengawasan mutu, dan pelaporan dalam industri farmasi. Program seperti MedWatch bukan hanya alat pelaporan, tetapi simbol kolaborasi antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan regulator demi keselamatan pasien.

Jika di Indonesia, apakah kita sudah memiliki kanal pelaporan seefektif MedWatch? Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi regulator lokal agar kejadian serupa bisa dicegah lebih dini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun