pergi sejenak, perlahan menghilang
lalu terlihat dari semak belukar
bak terhimpit dalam kekacauan sesaat
melalui tumpukan dedaunan di pelupuk mata.
hingga saatnya kita menari bergelora
dijamu malaikat dengan semangat membara
apakah masih ada perasaan yang sama?
dan entahlah,
aku masih saja menerka.
menerawang senja dikala malam
huh, kenapa semua menghilang?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!