yang terlahir dari benih
kecurangan
dan ketidak adilan
adalah pilar–pilar peradaban
yang hanya akan
saling mengokohkan, kuat
ketika simpul salam berkait erat
(‘Simfoni yang Tak Pernah Usai’ dalam ‘Di Bawah Kibaran Dosa’)
“Aku sudah membayarmu mahal malam ini. Kamu milikku. Telah kubeli keperawananmu seharga tiga juta secara kontan…!” seringai lelaki di hadapanku dengan tatap yang amat rakus, membuatku hanya mampu memandang bingung tanpa tahu apa yang tengah terjadi.
Aku menjerit dan meronta saat lelaki itu mencoba menjamahku. Tapi berapakah kekuatan bocah usia sepuluh tahun, hingga mampu melawan lelaki dengan mata merah dan mulut berbau alkohol itu?