Kelima: Spiritualitas dalam Belajar; Semangat menulis dan belajar juga harus dilandasi nilai spiritual. QS. Al-'Alaq ayat 1 menegaskan: "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan." Setiap aktivitas menulis adalah bagian dari ibadah mencari ilmu. Dengan kesadaran ini, mahasiswa tidak lagi melihat tugas menulis sebagai beban, melainkan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menebar manfaat bagi masyarakat.
Semangat menulis dan belajar bukan sekadar menyelesaikan tugas, melainkan membangun disiplin, refleksi, interaksi sosial, literasi kritis, dan spiritualitas. Untuk itu: 1) Mahasiswa perlu mengelola waktu menulis sejak pagi agar konsisten; 2) Dosen harus memberi contoh nyata dengan menulis refleksi kuliah; 3) Institusi dapat memfasilitasi publikasi esai mahasiswa di portal resmi; 4) Komunitas akademik sebaiknya memperkuat budaya memberi dan menerima umpan balik.
Mentari pagi sinarnya terang,
 Buku dibuka hati senang.
 Tulisan lahir pikiran berkembang,
 Ilmu menambah langkah gemilang.
Semangat menulis dan belajar adalah jembatan menuju Indonesia emas 2045. Jika pagi hari menjadi ladang emas, maka tulisan yang lahir dari semangat belajar adalah buahnya. Wallahu A'lam.
Ajakan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI