Bintang Biduk, atau yang lebih dikenal secara internasional sebagai Big Dipper, merupakan salah satu asterisme paling terkenal di langit malam. Asterisme sendiri adalah pola bintang yang dikenal dalam budaya tertentu, meskipun bukan merupakan rasi bintang resmi. Dalam hal ini, Bintang Biduk merupakan bagian dari rasi bintang Ursa Mayor (Beruang Besar).
Bentuk dan Komposisi
Bintang Biduk terdiri dari tujuh bintang terang yang membentuk pola menyerupai gayung atau sendok. Empat bintang utama membentuk bagian "mangkuk", sementara tiga bintang lainnya membentuk "gagang". Pola sederhana ini membuatnya mudah dikenali oleh siapa saja yang mengamati langit malam.
Penunjuk Arah Utara
Salah satu peran penting Bintang Biduk adalah sebagai penunjuk arah utara. Dua bintang yang berada di sisi "mangkuk" berfungsi sebagai "bintang penunjuk", yang bila ditarik garis lurus ke atas akan mengarah langsung ke Polaris, bintang utara yang berada di rasi bintang Ursa Minor. Tidak heran, sejak zaman kuno Bintang Biduk menjadi alat bantu navigasi bagi para pelaut dan pengembara darat.
Bagoan dari Ursa Mayor
Meskipun sering dianggap rasi bintang oleh masyarakat awam, sebenarnya Bintang Biduk hanyalah bagian kecil dari rasi yang lebih besar, yaitu Ursa Mayor atau Beruang Besar. Dalam mitologi Yunani, Ursa Mayor dikaitkan dengan cerita Callisto, seorang perempuan yang diubah menjadi beruang dan ditempatkan di langit oleh dewa Zeus.
Visibilitas di Langit
Bintang Biduk dapat dengan mudah dilihat di belahan bumi utara, dan termasuk asterisme yang circumpolar. Artinya, pola bintang ini hampir selalu terlihat sepanjang tahun, meskipun posisinya di langit berubah sesuai musim. Karena kecerahan bintangnya cukup tinggi, Bintang Biduk juga bisa dilihat dari daerah subtropis hingga sebagian wilayah tropis.
Nama Lain di Berbagai Budaya
Selain dikenal sebagai Big Dipper atau Bintang Biduk, asterisme ini memiliki banyak nama dalam budaya berbeda.
- Di Inggris, Bintang Biduk dikenal sebagai The Plough (Bajak).
- Dalam budaya Tiongkok, ia disebut Bei Dou yang berarti "Gayung Utara".
- Di beberapa tradisi penduduk asli Amerika, pola bintang ini dikaitkan dengan beruang yang dikejar pemburu.
- Di Indonesia, masyarakat lebih akrab menyebutnya sebagai Bintang Biduk.
Kesimpulan
Bintang Biduk bukan hanya sekadar kumpulan tujuh bintang terang di langit, tetapi juga warisan astronomi dan budaya yang menuntun manusia sejak ribuan tahun lalu. Perannya sebagai penunjuk arah, simbol budaya, dan bagian dari rasi bintang Ursa Mayor menjadikannya salah satu asterisme paling populer dan abadi di seluruh dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI