Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermin

21 Oktober 2019   13:10 Diperbarui: 21 Oktober 2019   13:13 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi inilah.com

Rastanti kini tak secantik 25 tahun lalu. Dia benar-benar terlihat rapuh. Rambutnya sudah banyak yang rontok. Berat badannya kian hari kian susut. Terakhir, ia menimbang bobotnya 32 kg. Jauh dari ideal bila dibandingkan dengan tingginya yang 162 centimeter.

Rastanti juga tak bisa tegap berdiri. Kalau pun dipaksa, paling banter ia bisa duduk di kursi sepuluh menit. Hari-harinya kini banyak dihabiskan dengan merebahkan diri di ranjang. Melamun dan menyendiri.

***

Pukul 22.10. Lampu selasar rumah sakit menyala agak terang. Gerimis membasahi taman yang dipenuhi rumput gajah. Ini hari kedelapan Rastanti dirawat di rumah sakit tersebut. Tepatnya di paviliun 3 kamar 10.

Enam tahun lalu, Rastanti divonis menderita kanker usus besar. Dua kali Rastansi menjalani operasi. Sudah 19 kali ia menjalani kemoterapi. Ini belum terhitung puluhan kali injeksi dan obat berdosis tinggi yang harus dilahapnya saban hari. Dan penyakit kanker itu tak kunjung mereda. Bahkan kini terus menjalar hingga memakan separo tubuhnya.

Dokter yang menanganinya sudah kehabisan napas. Ini lantaran, setelah mengamputasi usus, kanker itu telah merambat ke paru-paru. Suara Rastanti pun kini makin serak dan berat. Analisis medis, hal itu akibat pengembangbiakan kanker di tubuhnya.

Berbagai pengobatan alternatif sudah dicoba. Mulai dari obatan-obatan dari Tiongkok sampai ke "orang pintar". Rastanti pernah dibawa ke Pasuruan. Menemui Mbah Mun. Dia dikenal bisa mengobati segala jenis penyakit berat. Mbah Mun ngakunya bisa mengoper penyakit dari tubuh manusia ke kambing dengan ilmu kekebalan.

Saat itu, Mariyun harus merogoh koceknya jutaan rupiah untuk beli dua ekor kambing. Petang, Mbah Mun mengobati Rastanti. Tak sampai lima menit selesai. Dua kambing yang dijadikan pelimpahan penyakit roboh. Sesaat kemudian, giliran Rastanti yang roboh. Suhu badan Rastanti meninggi. Selang sehari, Rastanti masuk rumah sakit lagi. 

Suatu ketika, Mariyun juga tergoda dengan ajakan Somad, tetangganya. Yang mengenalkan dirinya dirinya dengan Ny Irawan asal Semarang. Dia disebut punya keahlian mengobati penyakit ganas. Metode yang dilakukan tergolong unik. Ny Irawan menggigit tujuh titik punggung pasiennya. Gigitan mautnya diyakini bisa mengambil segala macam penyakit.

Mulanya, Rastanti ngeri mendengar cerita pengobatan itu. Namun ia pasrah karena ingin lepas dari derita sakit yang tak kunjung pulih. Diantar Mariyun, Rastansi menemui Ny Irawan. Rastanti menjerit berkali-kali saat diobati. Dia pulang dengan punggung penuh luka memar bekas gigitan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun