Tiba-tiba Rastanti melihat dirinya berada cermin. "Itu aku di sana, Sis. Ya, aku di sana,"
Rastanti menunjuk tembok ruangan rumah sakit yang berada di depannya. Cermin itu amat besar. Di cermin itu ada dirinya yang teramat tua. Berjalan dan terus mendekat.
"Ibu, ibu jangan  meracau.."
Bener Sis. Aku sudah lemah. Rambutku memutih. Lihatlah bawah alis mataku ini. Aku sudah tua. Ucapan Rastanti itu makin menusuk jantung Sisca hingga sekujur tubuhnya bergetar. Rastanti nyerocos tanpa kendali.
Wajah Rastanti berbinar. Suaranya melemah. Kedua bola matanya lalu terpejam. Sinar matahari menembus tajam di balik kelambu kamar. Tiba-tiba, suara berat itu terdengar mendesis. (agus wahyudi)