Â
al-Haq ber-tajall pada makhluk sesuai dengan kesiapan penerima tidak kurang dan tidak lebih karena setiap makhluk memiliki kemampuan yang berbeda dalam menerima tajall dari al-Haq. Tajall tidak akan berulang dan mereka mengatakan bahwa semua itu baru. Sebagaimana penjelasan dari Ibn al-'Arab.
Â
"Para ahli Kasyf  memandang bahwa Allah ber-tajall kepada setiap nafs dan tidak ada satupun dari tajalli itu yang berulang. Mereka berpandangan bahwa tajall memunculkan ciptaan baru dan menghilangkan ciptaan yang telah berlalu, menghilangkan sesuatu itu (kelenyapan) sedangkan pada tajall itu adalah sesuatu yang baru"
Â
Penjelasan lain dijelaskan oleh Ibn al-'Arab
Â
"Ketahuilah bahwa tajall itu abadi yang tidak ada hijab atasnya tetapi Dia tidak diketahui bahwa Dia adalah Dia. Ketika Allah menciptakan alam Allah memperdengarkan kalamNya tentang ketiadaan alam (kun). Alam disaksikan oleh Allah tetapi alam tidak menyaksikan al-Haq."
Â
Tajall atau penyingkapan diri Tuhan memunculkan keberagaman Nama dan Sifat yang kemudian Nama dan Sifat itu sendiri menuntut untuk menimbulkan keberagaman dalam Ta'ayunnat. Beragam hal yang kemudian hadir sebagai penampakan yang zahir (empiris) tidak lain akibat dari termanifestasikannya Nama dan Sifat tersebut. Dalam proses Tajall al-Haq memiliki beberapa tahapan.
Â