Mohon tunggu...
Agus Siregar
Agus Siregar Mohon Tunggu... Peneliti Tasawuf

Peneliti Tasawuf

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sejarah dan Pemikiran Ibn al-'Arabi

15 Agustus 2025   19:37 Diperbarui: 15 Agustus 2025   19:37 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konsep Tajall

 

Tajall dipengaruhi oleh Plotinus, namun antara keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Emanasi bersifat vertikal dan melalui tahapan-tahapan tertentu dari yang Satu kemudian menjadi alam semesta, sedangkan Tajall bersifat vertikal-horizontal, karena seluruh fenomena yang terjadi pada alam raya ini akan muncul dan berubah secara terus menerus dari al-Haq. Segala sesuatu juga menerima Tajall dari Tuhan sesuai kemampuan dari benda-benda tersebut, kita menjumpai bahwa kayu hanya bisa menerima bentuk bangku, meja, lemari dan pintu. Manusia tidak pernah melihat ada kayu yang bisa menerima bentuk celana, selendang atau celana. Yang manusia tahu adalah kain yang menerima bentuk-bentuk tersebut, tetapi kain juga tidak bisa menerima bentuk pisau atau pedang. Kemudian kita melihat bahwa air bisa menerima warna wadah-wadahnya dan warna-warna yang ber-Tajall atau menampakkan diri kepadanya, sehingga ia bisa disifati dengan warna biru, putih atau merah. Menurut Qaysari Ibn al-'Arab membagi tajall menjadi dua tipe emanasi, emanasi paling suci (al-fayd al-aqdas) dan emanasi suci (al-fayd al-muqaddas).

 

Ibn al-'Arab membedakan tipe emanasi: emanasi paling suci (al-fayd al-aqdas) dan emanasi suci (al-fayd al-muqaddas). Emansi pertama lebih dahulu dari pada tipe kedua, emanasi paling suci adalah sering juga dikenal sebagai penampakkan esensi wujud Tuhan (al-Tajall al-Dzti) dan penampakkan diri gab (al-Tajall al-Ghaybi). Emanasi paling suci ini adalah tahap pertama yang membentuk dalam penampakan diri al-Haq. Ini terjadi pada mqam al-'Ama'. Pada mqam ini al-Haq tidak menampakkan diri-Nya kepada sesuatu yang lain kecuali diri-Nya sendiri yakni Tajall al-Dzt al-Ahadiyyah. Kemudian kedua adalah emanasi suci (al-fayd al-muqaddas), penampakkan diri eksistensi (al-Tajall al-Wujdi). Emanasi suci adalah penampakkan eksistensi al-Haq dalam bentuk-bentuk potensial atau dalam tahapan ini al-Haq menampakkan diri-Nya dalam berbagai bentuk yang tidak terbatas dalam wujud alam yang konkrit.

 

"Al-fayd al-aqdas adalah al-fayd yang memunculkan a'yn tsbitah dan potensi-potensi dalam ilmu Tuhan,sedangkan al-fayd al-muqaddas,a'yn tersebut muncul dari luar secara konkret bersama segala sifat lazimnya".

 

Tajall Tuhan pada alam disebabkan kerinduan Tuhan untuk dikenal oleh ciptaan-Nya, sebagaimana hadis Nabi.

 

"Aku bagaikan harta yang tersembunyi (kanz makhfi), aku rindu untuk dikenali karenanya aku ciptakan dunia".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun