Ia menuntut penyerahan diri yang tanpa syarat, tanpa batas,
Hanya oleh jiwa yang rela binasa demi menemukan makna sejati.
Sebab, bagaimana mungkin terbitnya cahaya tanpa tenggelamnya gelap?
Inilah harga yang harus dibayar oleh kesucian yang sejati.
Duhai kau yang ku sebut cinta, cermin dari jiwaku yang lama hilang,
Aku datang bukan membawa rantai, bukan membawa janji yang mengikat.
Aku tak ingin memenjarakanmu dalam hasrat yang fana dan egois,
Aku tidak pernah memintamu menjadi milikku dalam ruang dan waktu duniawi.
Sebab kepemilikan hanyalah ilusi yang menyesakkan dada manusia.
Cukuplah kau menjadi mercusuar, sinarnya abadi tanpa diminta.
Cukuplah kau menjadi dirimu yang utuh, sejati, tak terjamah perubahan,