Tulisanku adalah bayangan, bukan sepenuhnya milikku,
Ia hanyalah wadah bisu bagi getar yang tak bernama.
Sebab aksara ini terlahir dari rahim yang ku puja,
Terlahir dari keindahan abadi yang ku temukan dalam indahnya kamu.
Kau adalah sumber, hulu tempat tinta mengalir deras,
Menjadi buku harian di mana jiwaku mencatat rasa.
Di sanalah aku merangkai kepingan-kepingan hening,
Sebuah pelabuhan sunyi di batas nyata dan mimpi.
Ia adalah panggung pementasan tanpa lampu dan suara,
Hanya rembulan tipis menjadi saksi kekaguman yang tak terperi.