Langkahmu kembali menapaki jejak,
Di tanah yang dulu kau tinggalkan.
Dedaunan berbisik lirih,
Mengingatkan luka yang tak lagi pedih.
Kau bawa rintik maaf yang terlambat,
Menyusun kata di ruang yang retak.
Namun waktu tak pernah berulang,
Tak ada musim yang mundur ke awal.
Aku bukan angin yang diam di satu ruang,
Bukan cahaya yang menanti tenggelam.
Ada peluk yang lebih mengakar,
Menghimpun hatiku dalam tenang.
Tatapmu mengais bayang semu,
Namun jendela telah tertutup rapi.
Ada tangan yang lebih setia,
Mendekap tanpa perlu janji.
Tak perlu sisa rindu kau eja,
Tak ada kisah yang bisa diulang.
Kau hanya bayang di ujung senja,
Memudar perlahan... dan hilang.
Bukan dendam, bukan amarah,
Hanya hati yang telah pulih.
Dan kau... sekadar musim yang berlalu,
Tanpa perlu kutunggu lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI