Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulislah dengan Hati dan Ciptakan Jejak Makna

22 Maret 2025   06:03 Diperbarui: 15 Maret 2025   00:42 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan yang lahir dari hati, akan selalu menemukan jalannya menuju hati yang lain.|Foto: bustle.com

4. Berani autentik. Jangan takut berbeda. Jangan takut untuk menunjukkan suara dan gaya penulisan yang unik. Inilah yang membedakan tulisan yang "dilihat", dengan tulisan yang "dirasakan".

Ketika Ruh Penulis Bertemu dengan Ruh Pembaca 

Ada momen magis yang sulit dijelaskan dengan logika, yaitu ketika ruh penulis bertemu dengan ruh pembaca. Di titik itulah, tulisan kita diangkat ke level yang lebih tinggi, bahkan tanpa kita mengejar pengakuan atau label Artikel Utama sekalipun. Itulah yang disebut dengan meninggalkan jejak makna di hati manusia. 

Saya sendiri pernah mengalaminya. 

Entah tulisan mana yang pernah saya buat, hingga mampu menyentuh hati dua laki-laki dari kota metropolitan yang hampir mengakhiri hidup mereka. 

Di dua waktu yang berbeda, mereka menghubungi saya dengan ungkapan yang berbeda pula. Keduanya hanya mengucapkan terima kasih, lalu menghilang tanpa jejak saat saya mencoba menghubungi mereka kembali. 

Saya terdiam.
Terharu.
Dan begitu bersyukur. 

Tanpa saya sadari, tulisan sederhana yang lahir dari hati mampu menyelamatkan dua nyawa yang hampir menyerah pada kehidupan. 

Inilah esensi menulis yang sesungguhnya. Bukan tentang mengejar validasi eksternal, bukan tentang popularitas, apalagi sekadar viral. Menulis adalah tentang berbagi rasa, membangun koneksi emosional, dan memberikan energi yang bisa menggerakkan hati pembaca. 

Ketika kita menulis dengan hati, pengakuan akan datang sebagai efek samping dari kualitas yang kita bangun. 

Jadi, mari terus menulis. Bukan untuk Artikel Utama, bukan untuk pujian, tapi untuk meninggalkan jejak makna di hati manusia. Karena pada akhirnya, tulisan yang ditulis dengan hati akan selalu menemukan pembacanya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun