Hati terluka, teriris kenangan pahit,
Patah berkeping, terbuang dalam jurang yang kelam.
Air mata mengalir, membasahi pipi yang pucat,
Menangis pilu, meratapi cinta yang telah sirna.
Namun, luka ini takkan membunuh cinta,
Hanya mengubahnya menjadi bentuk yang berbeda.
Cinta yang tak lagi tertuju pada manusia,
Tetapi pada diri sendiri, pada jiwa yang merdeka.
Sekarang, aku mungkin terlihat hampa,
Seperti tak merasakan apa-apa.
Tapi, di dalam hatiku, ada api yang berkobar,
Api cinta yang baru, untuk diriku sendiri.
Aku belajar menghargai diriku,
Kekurangan dan kelemahanku,
Keindahan dan kekuatanku,
Semuanya aku peluk dengan penuh cinta.
Aku belajar untuk bahagia,
Tanpa bergantung pada orang lain,
Menemukan kebahagiaanku sendiri,
Dalam setiap momen kecil dalam hidup.
Kelak, aku akan jatuh cinta lagi,
Bukan pada bayangan masa lalu,
Tetapi pada cinta yang baru,
Yang tulus dan tanpa syarat.
Luka ini takkan membuatku mati rasa,
Tetapi akan menjadikanku lebih kuat,
Lebih siap untuk menyambut cinta yang baru,
Dan menjalani hidup dengan penuh cinta.