Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Elegi Esok Pagi

7 Februari 2024   23:31 Diperbarui: 7 Februari 2024   23:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di heningnya pagi yang tergenggam,
Sunyi merayap dalam setiap senja,
Bayangan kisah terukir di cakrawala,
Sebuah elegi untuk esok yang terbentang.

Embun menari di ujung daun,
Sinar mentari memeluk dunia,
Namun, di lubuk hati yang tersembunyi,
Ada luka yang merintih dalam sepi.

Puisi esok pagi terlukis jelas,
Seperti langit biru yang tak bertepi,
Namun, di dalamnya terdapat ragu,
Tentang masa depan yang belum pasti.

Kicau burung melodi pelipur lara,
Menyapa angin yang lembut bertiup,
Namun, di balik keindahan alam yang damai,
Ada desiran rasa yang tengah terjatuh.

Elegi esok pagi mengalun lembut,
Seperti senandung hati yang terpendam,
Di setiap kata, ada harapan dan cinta,
Mengiringi langkah esok yang terpampang.

Meski gelap malam telah berlalu,
Pagi esok tetap menjadi misteri,
Sepotong puisi, sehelai elegi,
Menyambut esok dengan langkah baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun