Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenapa Begitu Cepat

15 Maret 2021   22:52 Diperbarui: 15 Maret 2021   23:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa begitu cepat kau pergi..
Setelah sinarmu yang bulat..
Berkalang mendung bulan sabit..
Menghilang ditelan mendung kelabu..
Dan ragamu terbujur kaku..
Di telan waktu.. Dan gelapnya malam..
Tinggalkan daging yang kaku pergi di telan malam
Bimbingan doa terpanjat padamu..
Agar jalanmu mulus padanya..
Kembalikan ragamu ke perut pertiwi
Terurai hancur tak bersisa di makan pengurai alam..
Bercampur dengan segala dosamu di dunia..
Agar kau segera berbalik padaNYA
Selamanya kami kenang..
Dengan linangan airmata.. Penghibur lara dan jejak kebaikanmu tertanam dihati kami..
Hingga kau kembali ke pusat bumi pusara hati..
Kenapa kau begitu cepat pergi selamanya.. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun