Hari Demi Hari Berlalu Begitu Cepat Hingga Tak Terasa Ramadhan Sudah Mau di Ujung

"Dalam kehidupan waktu ibarat pedang. Sebagaimana pepatah orang arab yakni "Al-waqtu kassaif, fain lam taqtha hu qatha 'aka" yang bermakna waktu ibarat pedang, maka jika kamu tidak menebaskannya, dia akan menebasmu" 

Hari Demi Hari Berlalu Begitu Cepat Hingga Tak Terasa Ramadhan  Sudah Mau di Ujung 

Waktu adalah hal paling berharga dalam kehidupan manusia sebagaimana ungkapan yang sering kita dengar adalah  time is money means time is priceless and precious. Jika diterjemahkan artinya waktu adalah uang ini istilah yang sering kita mendengarnya. Dan pasti pikiran kita akan tergiring bahwa ungkapan ini sangat berbau materi.

Namun tahukah anda bahwa ungkapan ini tidak sedang bicara soal fulus saja. Ada banyak makna lebih di dalamnya yang mungkin tidak kita sadari bahwa ungkapan ini ini tidak hanya mengajak kita menghargai waktu bekerja yang identik dengan aktivitas mencari uang tetapi juga aktivitas lain di seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai dari kapan saatnya bekerja, kapan saatnya istirahat, saatnya makan, saatnya belajar, kapan anak-anak kita untuk tidur  dsb.

Jika demikian adanya maka bagaimana kita bisa belajar menghargai waktu untuk diri sendiri dan orang lain maka dengan demikian pada setiap detiknya waktu begitu sangat berharga walaupun ungkapan time is money terdengar sangat sederhana namun seharusnya menjadi penyemangat untuk lebih menghargai soal waktu karena apapun dalihnya yang anda kemukakan saat menyia-nyiakan waktu bukankah  waktu akan tetap bergulir dan tidak bisa dikembalikan lagi

Ungkapan time is money waktu adalah uang, menunjukkan  waktu sangat berharga  kita wajib menggunakan waktu  dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan uang namun yang harus disadari adalah bahwa kita tidak dapat menggunakan uang tersebut untuk membeli waktu agar bisa  kembali banyak tragedy kehilangan dari dekapan kita dapat diganti atau diperoleh kembali seperti  barang-barang yang sifatnya materi, mobil, rumah, dan bahkan uang sekalipun pertanyaan berikutnya adalah bagaimana dengan waktu? 

Ingat Jika waktu hilang maka akan sirna selamanya takkan pernah kembali ia laksana aliran sungai yang mengalir untuk dimanfaatkan mengambir air wudhu maka kecupak air pertama untuk membasuh wudhu akan terus mengalir sampai keujung muara lautan  tidak akan pernah kembali ini menujukkan betapa  waktu tidak bisa diputar ulang atau dikembalikan lagi.

Dok.langit7.id

Dari sini kita baru paham  mengapa Allah SWT menyampaikan soal waktu sebagaimana dalam firman-Nya surah Al- Ashr memulai dengan huruf sumpah.

"Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran"  (QS. Al-Ashr 103: 1-3)

Sumpah dalam ayat ini agar manusia memperhatikan waktu dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya  dan saking mendalamnya kandungan surat ini meskipun pendek namun apa yang disampaikan Imam Syafi'I "seandainya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak menurunkan hujjah untuk para makhluk-Nya kecuali surat ini, maka itu sudah cukup."