Mohon tunggu...
AGGACITTO
AGGACITTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan Psikologi di univeritas negeri semarang

saya adalah mahasiswa Psikologi yang senang berbagi manfaat melalui artikel mengenai gaya hidup sehat, analisis dan kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Guru Wajib Tahu! 5 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Menjaga Kesehatan Mental

4 Juni 2023   02:52 Diperbarui: 4 Juni 2023   05:22 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: PEXELS/Daniel Reche

Positive thinking

Positive thinking adalah Pola berpikir yang bertujuan untuk memberikan kesan positif pada diri sendiri terhadap tekanan atau stress yang bertujuan untuk mengurangi tingkat stress. Dalam praktiknya positive thinking sangatlah sulit untuk dilakukan namun sebaliknya kebanyakan individu lebih sering untuk berpikir negatif.

Self-talk adalah bentuk dari pengungkapan dari positive dan negatif thinking. Namun individu lebih cenderung untuk mengungkapkan Self-talk negatif karena pikiran negatif yang dominan, sehingga menambah tingkat stress pada individu tersebut.

Positive thinking merupakan hal yang sulit untuk dilakukan tetapi individu dapat melatih positive thinking agar terbiasa untuk melakukan self-talk positif terhadap diri. Untuk melatih positive thinking dapat dilakukan dengan menyadari dan mengubah self-talk negatif menjadi positif, fokus untuk mengontrol hal-hal yang bisa dikontrol, bersikap optimis, dan mengambil pelajaran pada kegagalan yang dialami.

Positive thinking memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik, seperti kepercayaan diri meningkat, meningkatkan imunitas tubuh dan memperbaiki hubungan interpersonal. Positive thinking apabila terlatih dengan baik akan membantu meningkatkan kemampuan komunikasi empatik.

Dalam konteks pendidikan positive thinking dapat dilakukan dengan cara memberikan afirmasi positive pada keberhasilan akademik. Sebagai contoh ketika guru mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi dalam mengerjakan tugas dapat di dukung dengan self-talk positif dan bersikap optimis terhadap pekerjaan agar dapat terselesaikan atau ketika guru mendapat perkataan negatif dari orang lain dapat diubah menjadi self-talk positive dan melakukan refleksi diri.  

Komunikasi empatik

Komunikasi empatik adalah bentuk komunikasi yang menunjukkan adanya saling pengertian antara komunikator dengan komunikan. Komunikator adalah individu yang memberikan informasi atau memulai komunikasi dan komunikan adalah individu yang menerima atau menanggapi komunikasi dari komunikator.

Dengan mengedepankan empati atau menggunakan sudut pandang orang lain dalam berkomunikasi, komunikator dapat memahami perasaan dan pikiran komunikan. Dengan komunikasi empati, hubungan interpersonal antara kedua individu dapat menjadi lebih baik dan harmonis. Untuk dapat menjalin komunikasi empatik yang benar komunikator harus melakukan menunjukan yaitu sikap sabar, pengertian, tenang, netral dan siap membantu.

Dalam konteks pendidikan, guru hendaknya memiliki kemampuan komunikasi empatik terhadap rekan kerja dan peserta didik di lingkungan pendidikan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keharmonisan hubungan antara rekan kerja dan peserta didik. Dengan komunikasi empatik, guru akan berusaha untuk mendukung rekan kerja atau perserta didik yang kesulitan. Sebagai contoh guru berkomunikasi dengan rekan kerjanya yang sedang kesulitan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan atau membantu peserta didik yang tidak mengerjakan tugas karena tidak memahami materi sehingga guru menjelaskan materi kembali pada murid tersebut dengan efektif.

Komunikasi empatik dalam dunia pendidikan akan menjadi sangat penting karena akan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi tenaga pendidik dan peserta didik. Serta dengan kebiasaan komunikasi empatik dalam dunia pendidikan ini, diharapkan menjadi kebiasaan yang dapat diterapkan pada lingkungan tempat tenaga pendidik dan peserta didik tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun