Mohon tunggu...
Catatan di Ujung Pena
Catatan di Ujung Pena Mohon Tunggu... Penulis Recehan

Seorang gadis kecil dari keluarga sederhana, Bergelut dengan banyak luka yang tak biasa. Ia suka membaca, menulis,mendengarkan musik dan suka jalan-jalan. Baginya Menulis tidak hanya menyenangkan tapi bisa menyembuhkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jubah dan Rindu_Sebuah Puisi

13 Oktober 2025   09:37 Diperbarui: 13 Oktober 2025   09:37 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto; Dokumen pribadi penulis

Suatu pagi
seusai Ekaristi
aku melangkah penuh hati-hati
melintasi lorong-lorong imajinasi

Langit begitu teduhi
bak musik yang ku dengar saat itu
sedang dibalik kesunyian,
mata tak pernah bosan memandang keindahan
wajah seorang laki-laki yang mengenalkan Jubah
bibirnya yang penuh tawa tanpa jeda
menyapa dengan penuh kehangatan
setiap orang yang dijumpainya

Lantas apa yang berbeda?
bukanlah Kita masih basah dengan ayat-ayat sucuci
yang kita lantunkan bersama di dalam Kapela
setelahnya dada mulai penuh dengan kesesakan
memikirkan tentang sebuah perpisahan

Hingga,
kata-kata dalam puisi tak lagi tersusun dengan rapi
yang ada hanya sepi yang melingkar pada diri
melintas pada memori yang entah kapan akan pergi

Cemas terpancar dalam wajah
luka mulai menganga
lalu jiwa mulai meratap kepada senja
yang tak pernah alpa di tatap

Kekasih
Aku ingin mencintaimu
hingga dengan diam-diam
menyelipkan namamu di dalam doa
walau rindu tak pernah tubtaa
pada selembar kertas puisi yang di tulis pada malam tadi
Sebab teduh darimu suatu yang syahdu
meski di balut Jubah yang membawa cemburu itu

^Catatan di Ujung Pena^

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun