Mohon tunggu...
Faqih Ashri
Faqih Ashri Mohon Tunggu... Teknisi - The Revolutionist

Bima City, 06-02-1990 Menulis untuk mengetahui rahasia tak tertulis, mendamba setiap pengalaman baru yang tak terlupakan.. City Planner, Content Writer, YouTuber. www.faqihashri.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remaja di Ujung Zaman

24 Februari 2014   13:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hikayat cinta, bicara remaja..
Ceritera insan manusia bernada manja..
Pagi bahagia, siang terlena, malam terluka..
Nodai tawa bertukar galau menyiksa..
Tak pernah berbeda memahami warna dunia..

Cinta berbagi memberi setulus hati..
Bukan rupawi, janji, pun materi..
Bukan ajang perburuan nafsu syahwati..
Bukan takaran nilai harga diri..
Iblis hanya membual tentang cinta sejati..

Terang saja, remaja hilang harapan..
Linglung lihat jalan, semua inginkan instan..
Gengsi dibesarkan, walau hanya orang pinggiran..
Ilmu sejengkal kuku tak pernah diberdayakan..
Kini asmara datang, pikiran makin tak karuan..

Bicara remaja, jaminan bangsa..
Ini gambaran negara penuh nelangsa..
Ayah serasa asing menatap anaknya..
Ibu sudah tidak peka dalam merasa..
Anak merdeka menggores dosa..

Remaja, bunga yang merekah..
Bertahta kelopak dan daun indah..
Tiada pernah berubah merah..
Ketika musim belum siap merubah..
Kini, kuselip doa demi menghapus gundah..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun