Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

[Nur] #1 'Semanis' Teh Pahit

14 Desember 2015   10:05 Diperbarui: 16 Desember 2015   21:58 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Benarkah akan datang jodoh untukku, nek?”

“Nah, jadi benar kenapa wajahmu coreng moreng. Kamu berputus harapan. Itu sama dengan mencoreng wajahmu sendiri. Sudah kubilang berhiaslah, agar kau pantas berharap. Semoga yang datang adalah laki-laki yang melihat kecantikan batinmu yang kamu hias.”

Oh, kapankah itu akan terjadi. Seorang laki-laki datang, menyunting gadis tua bermata juling ini. Jika benar-benar datang, tentulah itu sebuah keajaiban. Ah, yang ajaib ternyata bukan hanya tentang hal-hal aneh di luar akal, datangnya jodoh adalah keajaiban bagi gadis tua dengan sepasang mata juling sepertiku.

“Berhias ya, Ndhuk. Kata Mbah Kaji Sono, itu juga cara untuk merayu Gusti Allah agar Dia kesengsem dan segera mengirimkan jodoh untukmu. Katanya, Gusti Allah senang dengan yang cantik-cantik.”

Aku tak tahu bagaimana caranya berjanji kepada nenek untuk berhias. Bangun Subuh begitu beratnya. Subuh adalah saat di mana tidur sedang mencapai puncak kenikmatannya. Di umur tiga puluh lima, sebagai seorang gadis, sebagai seorang perempuan, aku masih harus dibangunkan berkali-kali. Karena itukah wajahku coreng moreng? Karena itukah maka belum seorang laki-laki datang?

“Sebelum aku mati, aku ingin melihatmu rabi dan anak-anak,” kata nenek sembari bangkit untuk mengambil kotak sirihnya.

Aku diam, dan, ingin berjanji.

......

Kisah selanjutnya : Perawan Si Pelayan

Kiwan              : Bilik mandi / tempat mencuci di belakang atau samping rumah

Langgar           : Mushola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun