Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengapa Kredit Barang Laris Manis di Pasaran meski Penuh Risiko?

19 Oktober 2021   13:30 Diperbarui: 20 Oktober 2021   03:16 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kredit barang | Sumber gambar via biz.kompas.com

Biasanya garansi disediakan oleh merchant yang bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan. Namun aspek psikologis debitur yang lebih dominan manakala terjadi kerusakan atau gangguan terkait fungsi. 

Malas bawa ke toko, malas menambah bila ada tambahan biaya hingga akhirnya malas mengangsur lagi. Makin kecil uang muka dulu, kadang makin nambah keinginan membiarkan dan melepas tanggung jawab 

Tak seperti kredit kendaraan atau rumah dengan DP (uang muka) besar. Untuk itu, kebanyakkan sekarang perusahaan pembiayaan menetapkan besaran DP (uang muka) pada produk seperti elektronik maupun perabotan rumah tangga.

Sekadar saran 

1. Bertahan hingga cicilan terakhir

Bila masih sedang jalan kredit produk elektronik maupun perabotan rumah tangga di sebuah perusahaan pembiayaan, upayakan hingga selesai. Ada kalimat bijak, "bukan bagaimana memulai, tapi bagaimana nenyelesaikan". 

2. Periksa dan cek baik-baik barang yang akan dikredit sebelum dibawa pulang dan dipakai

Meski ada garansi, namun ini memnimalisir harga yang dibayar akibat keteledoran. 

3. Selalu berkomunikasi 

Baik dengan pihak merchant maupun pihak pembiayaan. Simpan nomor handphone sehingga bisa capture foto terkait gangguan teknis atau kendala pembayaran. 

4. Pahami risiko dari kredit di perusahaan legal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun