Sejumlah barang atau peralatan yang dibutuhkan masyarakat secara luas kerap kali dibeli secara kredit oleh sebagian orang. Biasanya, barang-barang yang dikredit bisa berupa elektronik seperti lemari es, handphone, TV, laptop. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan perabotan rumah tangga, seperti sofa dan meja, spring bed, dan lainnya.Â
Umumnya mereka membeli barang tersebut untuk kebutuhan rumah tangga, rekreasi, keperluan mengerjakan tugas bagi anak sekolah dan mahasiswa hingga sebagai penunjang aktivitas keseharian.Â
Di masyarakat, keperluan akan sejumlah barang ini mendukung fungsi lainnya. Lemari es misalnya, tak hanya untuk menyimpan dan mengawetkan makanan dan minuman namun bisa dimanfaatkan untuk berjualan es batu.Â
Ada nasabah yang kebetulan punya usaha jus, kebantu juga karena bisa sekalian nyimpan buah dan jual es batu. Selain mereka tidak harus keluar duit buat beli es, dengan jualan es batu harian, mereka bisa sisihkan untuk cicilan.Â
"Jadi lemari esnya bayar sendiri," canda pemilik usaha jus tersebut.Â
Sedikit beda dengan lemari es, handphone jauh lebih multifungsi sebagai alat komunikasi sudah jadi barang pokok bagi warga.Â
Selain itu dengan handphone beraneka fitur, seseorang bisa berkreasi sebagai digital marketer, influencer, tiktoker, traveler, dan lainnya untuk mendapatkan tambahan penghasikan dan pengalaman.
Hari gini lho, bangun pagi yang dicari duluan bukan sarapan, tapi handphone, wkwk. Itu bukan humor pemirsa, tapi realita. Ngaku deh kalo kita kebanyakkan melakoni yang demikian, kan?!
Itu bisa jadi alasan mengapa kredit handphone lebih laris manis dari kredit laptop atau kredit motor. Selain harganya relatif lebih murah dari kedua barang tersebut, pangsa pasar handphone yang membutuhkan juga luas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!