Hal ini menyebabkan banyak kesulitan bagi penduduk daerah termasuk masalah kemiskinan, ketidakmampuan untuk menikmati akses layanan kesehatan dan pendidikan, serta banyak masalah lainnya.
Tingkat Angkatan Kerja Rendah
Tingkat partisipasi angkatan kerja rendah. di Banyumas. Angkatan kerja yang tersedia sangat terbatas dan jumlah angkatan kerja yang tersedia di daerah pedesaan lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti masalah transportasi, ketidakmampuan untuk mengakses informasi pekerjaan, rendahnya pendidikan, dan keterbatasan hak milik tanah. Selain itu, angkatan kerja yang tersedia di Banyumas sangat terbatas jika dibandingkan dengan ketersediaan tenaga kerja di Indonesia.
Ketimpangan Pendapatan Tinggi
Ketimpangan pendapatan di Banyumas adalah bahwa sebagian besar penduduk Banyumas masih menghadapi masalah ketimpangan pendapatan yang signifikan. Masalah ketimpangan pendapatan di Banyumas terutama disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mengakses layanan kesehatan dan pendidikan, serta tingginya tingkat pengangguran.
Selain itu, pertanian sebagai salah satu sumber utama pendapatan masyarakat juga mengalami penurunan yang signifikan, sehingga menyebabkan kekurangan pendapatan di daerah tersebut.
Tingkat Pengangguran Cukup Tinggi Akibat Tingkat Pendidikan, Kualitas SDM dan Tingkat Produksi yang Rendah
Kondisi terakhir masalah pengangguran di Banyumas adalah bahwa tingkat pengangguran masih cukup tinggi, meskipun ada beberapa upaya yang telah dilakukan untuk menurunkannya.
Usaha-usaha tersebut meliputi pelatihan kerja, program pengembangan usaha mikro, dan program pemberdayaan wanita.
Selain itu, dari segi struktural, masalah pengangguran di Banyumas terutama disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah, rendahnya kualitas sumber daya manusia, rendahnya tingkat produksi, dan belum semua masyarakat memiliki akses ke fasilitas pendidikan yang layak.