Mohon tunggu...
Aditya Hera Nurmoko
Aditya Hera Nurmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIE YKP Yogyakarta, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Peneliti, Konsultan, Komisaris, Pegiat Sosial dan Budaya

Hobi Menulis, Wiridan, Baca Buku dan Jurnal, Olah Raga, Tidur

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Strategi Pengembangan Ekonomi Banyumas: Memanfaatkan Keunggulan dan Peluang

25 Februari 2023   18:45 Diperbarui: 27 Februari 2023   17:03 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Pesawat MiG 17 Fresco di Banyumas (KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO)

Dengan potensi yang dimiliki, Banyumas memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan sektor ekonomi di masa depan. Dalam mengembangkan ekonomi daerah, perlu dilakukan pemanfaatan potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta memanfaatkan peluang yang ada agar dapat mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Tantangan dan Peluang Ekonomi Banyumas Masa Depan

Banyumas Menghadapi Tantangan Ekonomi masalah kesenjangan ekonomi, tingkat partisipasi angkatan kerja yang rendah, pengangguran dan ketimpangan pendapatan

Saat ini, Banyumas menghadapi berbagai tantangan ekonomi, seperti masalah kesenjangan ekonomi, tingkat partisipasi angkatan kerja yang rendah, pengangguran dan ketimpangan pendapatan.

Pertama, tantangan kesenjangan ekonomi di daerah ini, terutama di kalangan petani dan peternak, menjadi masalah yang perlu diatasi.

Kedua, tingkat partisipasi angkatan kerja di Banyumas masih rendah.

Ketiga, jumlah penduduk miskin di daerah ini masih tinggi.

Keempat, ketimpangan pendapatan antara menengah dan menurun masih cukup tinggi.

Kelima, jumlah investasi di daerah ini masih rendah (BPS Banyumas, 2019)

Kesenjangan Ekonomi Cukup Tinggi di Daerah Pedesaan

Kondisi terakhir masalah kesenjangan ekonomi di Banyumas adalah bahwa lebih dari 20% penduduk miskin terkonsentrasi di daerah pedesaan. Selain itu, tingkat pengangguran dan ketimpangan pendapatan masih tinggi, serta tingkat partisipasi angkatan kerja masih rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun