Mohon tunggu...
Adista Pattisahusiwa
Adista Pattisahusiwa Mohon Tunggu... Editor

Wartawan dest politik (Nusantara II DPR RI Parlemen Senayan 2014-NOW) (Polda Metro, Since 2016) Nyong Ambon Saparua Maluku | ALLAH SWT is my Lord. (Alumni Kerusuhan Ambon 1999)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Pela Siri Sori Islam dan Haria Layak Masuk Warisan Budaya UNESCO

16 April 2025   18:57 Diperbarui: 16 April 2025   20:44 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Kritis

Keunikan Pela Siri-Sori Islam-Haria harus dibedakan dari Pela Gandong dengan menonjolkan Louleha dan sejarah perjuangan Pattimura. UNESCO mengutamakan tradisi dengan nilai universal dan cerita akurat.

Adapun tantangan Global yakni nominasi ICH bersaing ketat (hanya 1-2 per negara per siklus). Indonesia harus memprioritaskan Pela di antara kandidat lain.

Oleh karena itu, keterlibatan warga negeri krusial. Tanpa dukungan akar rumput, nominasi bisa gagal, seperti Tenun Sumba (2013). Perjuangan Kain Tenun Ikat Sumba ke UNESCO sebelumnya pernah diajukan pada 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun perjuangan itu tidak membuahkan hasil

Untuk waktu proses bisa memakan 2-5 tahun, seperti Reog Ponorogo (2022-2024).

Rekomendasi

Segera daftarkan pela Siri-Sori-Haria sebagai warisan nasional spesifik, dengan fokus pada Louleha.

Bentuk tim lintas sektoral yang melibatkan Kemendikbudristek, Pemda Maluku Tengah, Unpatti, dan tokoh adat.

Buat konten digital, seperti video pendek atau dokumenter tentang panas pela untuk menarik perhatian global.

Gelar festival acara tahunan di Saparua untuk memperkuat praktik dan visibilitas.

Manfaatkan diaspora komunitas Maluku di Belanda/Australia bisa memperluas dukungan internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun