Catatan Kritis
Keunikan Pela Siri-Sori Islam-Haria harus dibedakan dari Pela Gandong dengan menonjolkan Louleha dan sejarah perjuangan Pattimura. UNESCO mengutamakan tradisi dengan nilai universal dan cerita akurat.
Adapun tantangan Global yakni nominasi ICH bersaing ketat (hanya 1-2 per negara per siklus). Indonesia harus memprioritaskan Pela di antara kandidat lain.
Oleh karena itu, keterlibatan warga negeri krusial. Tanpa dukungan akar rumput, nominasi bisa gagal, seperti Tenun Sumba (2013). Perjuangan Kain Tenun Ikat Sumba ke UNESCO sebelumnya pernah diajukan pada 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun perjuangan itu tidak membuahkan hasil
Untuk waktu proses bisa memakan 2-5 tahun, seperti Reog Ponorogo (2022-2024).
Rekomendasi
Segera daftarkan pela Siri-Sori-Haria sebagai warisan nasional spesifik, dengan fokus pada Louleha.
Bentuk tim lintas sektoral yang melibatkan Kemendikbudristek, Pemda Maluku Tengah, Unpatti, dan tokoh adat.
Buat konten digital, seperti video pendek atau dokumenter tentang panas pela untuk menarik perhatian global.
Gelar festival acara tahunan di Saparua untuk memperkuat praktik dan visibilitas.
Manfaatkan diaspora komunitas Maluku di Belanda/Australia bisa memperluas dukungan internasional.