Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Resiko Menyimpan Sakit Hati

1 September 2022   21:25 Diperbarui: 2 September 2022   23:43 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain minta pertolongan dari Tuhan Yesus, kita juga bisa merenungkan karya Tuhan Yesus di atas kayu salib yang telah rela berkorban untuk memberikan pengampunan bagi kita orang berdosa supaya kita tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Pengorbanan yang dikerjakan Tuhan Yesus untuk memberikan pengampuanan bagi kita akan menjadi sebuah kekuatan, dorongan dan motivasi untuk kita memberikan pengampuan dan mengucapkan berkat terhadap orang yang menyakiti kita. Kita harus punya prinsip hidup,  "seperti Tuhan Yesus telah mengampuni saya demikianlah saya harus mengampuni orang yang bersalah kepada saya."

  •  Pergi berdamai dengan orang yang menyakiti kita. 

Setelah kita mohon ampun dan minta kekuatan untuk mengampuni serta mengucapkan berkat atas orang yang telah melukai dan menyakiti kita maka langkah terakhir yang harus kita lakukan adalah pergi menjumpai orang yang menyakiti kita kemudian berdamai dengannya. 

Firman Tuhan dalam Mat. 5:9 pernyataan Tuhan Yesus sangat jelas mengatakan bahwa: "Berbahagialah orang yang membawa damai sebab mereka akan disebut anak-anak Allah."  

Lagi pula dalam Roma 12:17-21 (TB)  "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan." 

Artinya sekalipun kita merupakan korban dari perilaku orang lain namun sebagai anak Tuhan, dengan penuh kesadaran dan kerelaan kita harus bersedia minta maaf kepada orang yang menyakiti kita. Minta maaf dan melakukan kebaikan terhadap orang yang telah menyakiti kita bukan berarti kita memposisikan diri dibawah ketiak orang yang menyakiti kita. 

Sebaliknya, kita melakukanya karena kita sedang belajar untuk taat melakukan firman Tuhan. Meskipun berat melakukannya namun jika kita belajar taat untuk melakukan firman Tuhan maka pasti akan ada perasaan sukacita dan damai sejahtera. 

Seperti yang disampaikan oleh rasul Yakobus bahwa:  "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya." 

Selanjutnya, kesediaan dan kerelaan kita untuk minta maaf kepada orang yang menyakiti kita bisa juga menjadi momentum bagi orang yang menyakiti kita untuk menyadari kesalahanya lalu bertobat. Sebab orang yang menyakiti kita melihat langsung keteladanan hidup dan contoh bagaimana menerapkan firman Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun