Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengasah Keterampilan Mengobati Sakit Hati

7 Maret 2024   17:36 Diperbarui: 7 Maret 2024   17:40 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sakit Hati Harus Segera Diobati, kalau tidak bahaya  lho.. (Hamim Thohari Majdi)

Setiap orang  pasti pernah mengalami dan merasakan sakit hati, hanya kadarnya yang berbeda, juga cara penyimpanan dalam memori.  Sehingga ada yang sekadar singgah sementara, lambat laun akhirnya lupa dan terlupakan. Kadang ada yang menahun bersarang dan mudah untuk dipanggil atau diingat kala subyek, tempat dan waktu berulang.

Penyebab sakit hati setidaknya berasal dari sikap dan persepsi diri, konflik dengan orang lain dan bencana. Bila disederhanakan bahwa sakit hati itu muncul dari diri sendiri, orang lain dan alam. Tentang materi penyebab sakit hati tentu berbeda satu orang dengan lainnya, betupula kadar dan pelampiasannya.

Ketika seseorang dilanda sakit hati, reaksi yang tampak berbeda. Sebagian semakin menutup diri, semengtara ada yang ditampakkan pada orang-orang tertentu, dan paling bahaya ketika sakit hati menjadikan energi emosionalnya kian meledak dan diledakkan pada obyek atau orang lain.

Sisi positif penyaluran energi emosional karena sakit hati, ketika menjadi limpahan energi dan untuk aktivitas produktif, ini membutuhkan keterampilan memoles dan mengemas menjadi sikap yang baik dan pribadi yang lebih menarik. Bahayanya bila sakit hati ini justru merendahkan harga diri dan konsepsi diri, sehingga mengalihkan aktivitas keseharian ke dalam keleambanan ritme, bahkan mengalami kemunduran pertumbuhan dan perkembangan jiwa.

Keterampilan pada hakekatnya adalah buah pelatihan, aktivitas yang diulang-ulang dan secara otomatis akan muncul ketika dibutuhkan. Intinya ada pada kebiasaan. Untuk mengasah keterampilan mengobati sakit hati adalah memunculkan kesadaran diri bahwa dirinya "sedang mengidap sakit hati", 

Langkah pertama adalah memahami rangsangan emosional, yaitu reaksi ketika seseorang mengalami konflik dengan orang lain, apakah langsung menyerang atau mencerna terlebih dahulu akan keadaan dan menentukan respon, hal ini membutuhkan kerja otak emosional.

Cara kerja otak  emosional melibatkan langkah rutin respon yang dipelajari paling awal, bila seseorang melalkukan rspon positif, maka akan memperkeruh hati dan membabi buta dalam melepas respon dan ini resikonya membahayakan. Untuk mengobati sakit hati harus menggunakan respon produktif yang lahir dari penyerapan informasi dan penentuan sikap menjadi lebih produktif. Sedang respon produktif harus dilatih sehingga menjadi automatis dan muncul rasa bahagia ketika telah melaksanakan

Pada dasarnya reaksi-reaksi seseorang dalam kehidupan bergantung dari respon awal, otak emosional akan mengulang-ulang dan mudah dipanggil ketika dibutuhkan. Untuk itu melatih dan membiasakan diri dalam menggunakan otak emosional secara produktif, maka akan mengantarkan menjadi pribadi produkf dan mempesona berlimpah kebahagiaan. 

Mengasah Keterampilan Mengobati Sakit Hati

Oleh : Hamim Thohari Majdi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun