Mohon tunggu...
Adhitia Satria Pradana
Adhitia Satria Pradana Mohon Tunggu... Environmental Engineering Student

Mahasiswa S1 Teknik Lingkungan Angkatan 2016 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengelolaan Limbah Domestik Kawasan Pesisir Pantai Kenjeran, Surabaya

31 Mei 2020   23:21 Diperbarui: 31 Mei 2020   23:11 2543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

bahwa pesisir meliputi pertemuan wilayah daratan dan perairan yang dibatasi oleh garis pasang surut gelombang air laut imajiner. Pesisir juga meliputi daerah jurang atau cekungan daratan yang wilayahnya menjorok ke laut atau sebaliknya. Secara terminologi, pesisir dapat diartikan sebagai suatu daerah pertemuan antara daratan dengan lautan. Pada bagian darat bisa meliputi area yang kering maupun yang terendam dengan air. Pesisir merupakan wilayah daratan yang masih dipengaruhi oleh sifat laut seperti pasang surut air laut, angin laut, maupun rembesan yang berada dari air laut. Sedangkan untuk pesisir wilayah lautan sendiri yaitu area yang masih menjadi bagian daratan berupa wilayah sedimentasi, aliran air tawar atau air payau. Pesisir mencakup tebing pantai, bukit pasir, dan daratan pantai yang membentuk sebuah tepi pulau. Para ahli mengklasfikasikannya dalam beberapa jenis pesisir.

Ada beberapa pendapat tentang pembagian jenis atau tipe pesisir. Menurut Batistaa dkk. (2019), pesisir dibagi menjadi 3 tipe yaitu pesisir dengan pantai alami berpasir dengan vegetasi jauh dari pinggir laut yang terdapat pada Gambar 2.2 (a). Selanjutnya tipe pantai dengan tumbuhan dekat lagoon pada Gambar 2.2 (b). Tipe pantai ketiga adalah tipe pantai dengan hutan mangrove alami yang langsung bersinggungan dengan air laut yang terdapat pada Gambar 2.2 (c). Gambar 2.2 menjelaskan berbagai tipe pesisir menurut Batistaa dkk. (2019). Pada Gambar 2.2 (a) dijelaskan bahwa tipe pantai ini memiliki pasir yang jaraknya jauh dengan vegetasi alami, misal seperti hutan mangrove. Pada Gambar 2.2 (b) dijelaskan bahwa tipe ini merupakan pantai berpasir yang agak berdekatan dengan badan air tawar yang secara alami ditumbuhi oleh mangrove. Sedangkan pada Gambar 2.2 (c) digambarkan bahwa tipe pantai ini air lautnya bersinggungan langsung dengan hutan mangrove alami.

Menurut Augustyn dkk. (2020) tipe pesisir dibagi berdasarkan berikut ini:

Estuaria yaitu pesisir yang terjadi karena tanah berpermukaan tinggi yang berbatasan dengan perairan mengalami pemerosotan. Menurut McLusky dan Elliott (2004), estuaria yaitu zona peralihan (zona transisi) antara lingkungan sungai dengan lingkungan laut dipengaruhi oleh karakter sungai yang membentuknya (misalnya banyaknya air tawar dan sedimen yang dibawanya), maupun oleh karakter lautan di sisi yang lain (misalnya pasang surut, pola gelombang, kadar garam, serta arus laut). Masuknya air tawar maupun air laut ke estuaria merupakan faktor yang meningkatkan kesuburan perairan, dan menjadikan estuaria sebagai salah satu habitat alami yang paling produktif di dunia. Menurut Brotowidjoyo (1995), ekosistem estuaria memiliki salinitas yang tidak konstan. Salah satu penyebabnya adalah dikarenakan adanya percampuran air tawar yang terbawa arus sungai dan aliran air dari pasang surut air laut. Hal ini membuat ekosistem estuaria bersifat unik, selain dari segi tingkat salinitasnya juga dapat dilihat dari segi organisme yang hidup menempatinya. Jenis organisme yang menempati ekosistem estuaria merupakan percampuran dari organisme perairan tawar dan perairan laut sehingga memiliki adaptasi khusus terhadap lingkungannya

Delta yaitu pesisir yang berupa endapan lumpur, pasir, dan kerikil di muara sungai. Delta adalah endapan di muara sungai yang terletak di lautan terbuka, pantai, danau, sebagai akibat dari berkurangnya laju aliran air saat memasuki laut. Menurut Coleman dan Prior (1982), delta merupakan suatu pengendapan yang terbentuk karena akibat adanya aktivitas atau kegiatan  sungai dan muara sungai. Dimana aktivitas ini berakibat pada munculnya endapan sedimentasi yang menghasilkan progradasi yang tidak teratur dan hal ini terjadi pada garis pantai. Menurut Elliot (1986), delta adalah suatu  bagian dari pantai yang lebih menjorok kelaut. Dimana pada bagian ini terbentuk dari adanya sebuah endapan sedimentasi sungai yang memasuki danau, laguna, laut dan juga  sedimentasi ini mempunyai  volume yang besar dari kemampuan pendistribusian itu kembali. Sedangkan menurut Boggs (1995), pengertian delta adalah suatu endapan yang dibentuk oleh adanya proses sedimentasi fluvial yang  memasuki kawasan air yang tenang.

Berikut merupakan penjelasan dari Gambar 2.6 di atas:

a. Delta Plain

Kawasan delta yang satu ini merupakan daerah yang lebih dekat dengan kawasan daratan. Kawasan ini sendiri merupakan kawasan dari delta yang lebih didominasi oleh endapan dan sedimen yang berasal dari daratan ketimbang dari lautan. Kawasan delta plain ini sendiri kemudian akan berubah menjadi kawasan rawa. Biasanya kawasan ini lebih di dominasi oleh butiran material yang lebih halus seperti serpih organik dan batubara. Kawasan delta plain ini sendiri pada kawasan distribusi aliran sungai tepat sebelum masuk ke dalam kawasan laut. Hal ini termasuk juga sampai daerah payau yang merupakan pertemuan awal air laut dan air sungai.

b. Delta Front

Kawasan delta yang satu ini merupakan salah satu kawasan delta yang cukup aktif terjadi pengendapan. Biasanya pengendapan yang ada di kawasan ini banyak di dominasi oleh pasir. Selain itu kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang secara aktif bersinggungan langsung maupun tidak dengan aktifitas-aktifitas laut yang lain. Pembentukan delta front ini sendiri bisa dikatakan memiliki waktu yang cukup lama. Delta front akan kita temukan pada daerah dimana masuknya air sungai dengan air laut. Meskipun begitu yang harus di garis bawahi disini adalah delta front masih merupakan satu bagian dengan delta plain.

c. Prodelta

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun