"mau kemana ra ?"
"ke korea selatan boleh ?"
"boleh yang penting mamah bisa liat hera seneng, tapi nanti mamah ditinggal dong"
"jangan sekolah deh liburan panjang aja gimana ?"
"boleh hera mau berangkat kapan ?"
"secepatnya mah"ucapku tanpa ragu
"mamah sama ayah ikut boleh ga ?"ujar ibuku dengan antusias
"boleh dong masa iya engga" ucapku dengan senang hati
Akan lebih baik bukan jika aku meninggalkan evan. Meninggalkan semua jejak darinya, membuat aku lupa tentangnya walaupun hanya sedikit momen bersamanya.
Lusa aku akan berangkat bersama kedua orang tuaku. Sudah seminggu pula aku tidak berkomunikasi atau bertemu dengan evan, sedikit demi sedikit aku mulai terbiasa tanpanya. Aku sudah punya orang tua untuk bercerita dan tidak bergantuk pada evan lagi. Mungkin evan sudah lupa denganku dan mungkin evan sedang bersama wanita itu.Selamat tinggal evan lelaki manis yang dulu aku damba dambakan dan sampai sekarang, jangan lupa bahagia. Dan sampai ketemu dilain waktu, ku harap kita tidak akan bertemu kemabali. Terima kasih juga engkau telah hadir di dalam hidupku, telah menyelamatkan hidupku terutama.
Satu tahun berlalu, sudah satu tahun juga aku tinggal di negeri orang ini dan memiliki sebuah caf kecil yang sangat nyaman. Di caf inilah kutulis semua kisah klasikku. Disini aku memiliki banyak teman, disini pula aku bisa melupakannya. Ia hanya seseorang yang hadir menjadi kisah manis dan pahit di hidupku. Ah iya orang tua ku kembali tidak tinggal bersamaku disini dan hubungan kami baik baik saja sama seperti sebelumnya. Sebentar ada pelanggan datang..
"hai ra, masih kenal aku ?"
