Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perbedaan yang Sama

5 Agustus 2021   05:35 Diperbarui: 5 Agustus 2021   05:36 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika aku berkunjung ke tepian gurun sahara

Tempat dimana aku berpijak

Padanya langit kujunjung

Tampaklah sekawanan manusia yang datang kepadaku dengan membawa sebuah berita

Mereka menyuruhku untuk memegang sebuah mazhab fiqih Hanafi

Didalamnya mengutamakan akal-akal rasional yang seolah bertentangan dengan kitab suci

Namun sejatinya mengandung kemaslahatan demi meraih nilai-nilai kearifan dalam syariat

Juga berpihak kepada manusia-manusia termarginalkan

Sungguh aku kagum dengan corak fiqih itu

Kujadikan ia sebagai sandaran ketika aku bersujud kepada Allah

Tetapi... Seketika sekawanan manusia lain datang

Menasihatiku tentang kebenaran akan sebuah mazhab fiqih Maliki

Didalamnya terdapat sebuah pedoman bahwa amalan penduduk Madinah dapat menjadi dasar hukum beribadah

Saat itu, sejarah berkata bahwa di sana merupakan mata air peradaban Islam

Dimana setiap gerak-gerik penduduknya adalah mutiara indah bagi yang memandang

Semua yang dilakukan untuk menegakkan panji-panji agama

Aku pun kagum dengan pemahaman itu dan berpindah mazhab

Aku benarkan dan amalkan semua yang diajarkannya

Tiba-tiba segerombolan intelektual datang dan mendekatiku

Mereka bercerita mengenai mazhab Syafii

Sebuah mazhab yang memadukan dimensi rasionalitas dan teks

Darinya sejarah bercerita bahwa qaul qadim dan qaul jadid telah lahir

Menjadi pedoman bahwa fiqih akan berubah sesuai perkembangan zaman

Tak kaku layaknya seorang jenazah yang sedang meregang nyawa

Aku pun takjub akan keagungan mazhab itu

Mungkin inilah mazhab yang benar dan akan kugenggam erat sepanjang hayat

Ternyata tidak!

Segerombolan cendikiawan datang kepadaku mengabarkan sebuah berita

Akan kehebatan sebuah mazhab fiqih Hanbali

Sebuah mazhab yang menghidupi jejak-jejak peninggalan Rasulullah

Baik itu perkataan, ucapan, diam, ketetapan, dan sifatnya

Tak ada yang dapat menyangkal bahwa mazhab ini teruji kesetiannya dalam menghidupi sunnah-sunnahnya

Konsisten kepada kebenaran yang dibawa pada makna-makna tersurat teks

Sebuah proses berpikir yang sederhana

Namun memudahkan kita untuk beramal tanpa harus lelah berpikir

Aku ingin berkata bahwa ini adalah mazhab hebat dengan segala konsitensinya

Aku ingin memasukinya...

Tetapi aku sadar bahwa semua fiqih adalah benar

Tak bisa dilihat secara hitam-putih

Berbicara fiqih berarti berbicara ruang tempat dan waktu

Sedang fleksibilitas adalah kata kunci yang menyertainya

Maka kuputuskan...

Bahwa aku adalah semuanya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun