Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Kota Mati Siapa Akan Abadi

23 Februari 2019   00:27 Diperbarui: 23 Februari 2019   00:36 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wowmenariknya.com


Ini waktu singgah semena-mena
Menghardik aku di kubangan senja
Lalu lalang kaki berlalu kaku
Mengiris luka tragis

Burung malam mengepakkan sayap
Ranting pohon merana sendiri
Langit muram angin suram
Menghalau aku di awal purnama

Untuk apa aku tulis puisi nestapa
Ketika lampu kota bergetar gelisah
Bayangan tanpa rupa
Siapa dia

Yang berbisik di balik dinding
Sudahlah!
Jemput aku di bawah lampu merkuri
Di kota mati siapa akan abadi

Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun