Kepala Wanabaya pecah terbelah.
Darah yang menyembur membasahi
kaki Senapati. Membasahi batu gilang.
Membasahi bumi Mataram
yang masih perawan.
Â
Menyaksikan Wanabaya tewas di kaki mertuanya sendiri,
Pembayun menjerit selantang petir musim ke sembilan.
Bumi Mataram serasa digoncang gempa yang
tak tertandingi kedahsyatannya. Sebelum
langit tampak kelam. Sebelum merasakan
dirinya serupa layang-layang yang
terputus dari benang.