Mohon tunggu...
Abine NAILU
Abine NAILU Mohon Tunggu... Guru - MIS Muna Temukerep Larangan

Jadilah orang dimanapun anda berada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Duka Abine Nai Lu

7 Oktober 2022   02:49 Diperbarui: 7 Oktober 2022   02:51 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SYAIR DUKA ABINE NAI LU

Sudah sulit ku bedakan hidup dan siksa

Setiap nafas dan langkah ku raja derita

Oh betara, Buka matamu dan saksikan derita ku

Telah kau kalahkan aku dengan tangan perkasamu

Oh betara, Kini mimpi-mimpiku pun hitam gelap

Segelap bola mata ku Letih sudah kaki menyelusuri lembah

Tapi,Perjalanan tidak kunjung usai

Tidak terperih luka Carut marut oleh onak duri

Oh..Perih luka ternyata jauh lebih perih jiwa

Gemulung halimun menutup jalan semua jalan

Tapi aku tetap ingin pulang

Dewa,Kembalikan masa bocahku kedalam jiwa

Jangan peluk akhir perjalananku

Aku masih punya rindu Yang belum pupus

Jemariku belum lagi menyentuh bayang-bayang mimpi ku

Jagat dewa batara,Sejuta kutuk pasu ku tadah dengan dada terbuka

Tapi belum juga kau satukan aku dengan anak-anakku

Oh..Hanya rindu yang meratapi dosa-dosa

Busuk Satu-satu

Orok dosaku mengering sudah Satu-satu

Bayangan masa datang terasa benderang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun