Jika Anda pernah mengunjungi Pasar Pagi atau ITC Mangga Dua, Anda pasti tahu bahwa tempat ini bukan sekadar pusat perbelanjaan. Ini adalah surga bagi para pencinta fashion dengan anggaran terbatas. Dari ujung lorong hingga eskalator bawah tanah, mata kita disuguhi parade merek dunia: Louis Vuitton, Gucci, Balenciaga, bahkan Supreme---semua hadir dalam versi KW.
Hidup ini memang tentang flexing, tetapi tetap harus logis. Jika isi dompet mulai menipis, tentu saya tidak akan melangkah ke Sogo atau outlet branded dengan harapan kosong. Saya akan langsung menuju Mangga Dua. Di sana, masih bisa mendapatkan kemeja eksklusif tiga biji seharga Rp150.000. Bisa mencoba, mencari ukuran, dan memilih warna.
Mau mencari ikat pinggang "Guci" atau tas tangan "Mountblank"? Ada. Bahkan kadang bonus stiker logo untuk menambah kesan mewah. Semua dengan harga yang ramah di kantong. Daripada hanya bisa bermimpi melihat etalase barang-barang mewah di Plaza Indonesia sambil berpikir: "beli sekarang atau menunggu cicilan kartu kredit lunas !
Dari Surga Belanja ke Sorotan Global
Namun, siapa sangka, eksistensi Mangga Dua kini menjadi sorotan hingga ke Gedung Putih. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam laporan terbaru Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), menyebut Mangga Dua sebagai "sarang barang bajakan". Pasar ini kembali masuk dalam daftar hitam pemerintah AS sebagai pusat penjualan barang palsu dan bajakan.
Â
Menurut laporan tersebut, peredaran barang bajakan di Mangga Dua menjadi hambatan dalam hubungan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat. Trump mendesak Indonesia untuk bertindak lebih tegas terhadap maraknya produk bajakan, sebagai bagian dari diplomasi terkait perdagangan kedua negara di tengah memanasnya perang dagang.
Â
Antara Realitas Dompet dan Mimpi Sosial Media
Tidak dapat dipungkiri, di era sekarang, tampil keren adalah kebutuhan sosial. Instagram, TikTok, bahkan foto profil profesional pun membutuhkan penampilan yang menarik. Namun, daya beli masyarakat tidak selalu sejalan dengan kebutuhan tersebut. Di sinilah Mangga Dua hadir, menjembatani kesenjangan antara impian dan kenyataan.
Gaji UMR? Tetap bisa memakai "Herms".