Barang KW adalah bentuk aksesibilitas terhadap simbol status.
"Daripada mencuri, lebih baik beli KW," kata sebagian orang.
Dalam hal ini, Mangga Dua adalah cermin besar masyarakat urban kita: ingin terlihat, ingin diakui, tetapi tetap realistis.
Mangga Dua, Bukan Masalah, Tapi Gejala
Daripada disalahkan, Mangga Dua seharusnya dipahami sebagai fenomena sosial ekonomi. Ia adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat akan penampilan di tengah tekanan gaya hidup media sosial. Ia menjadi jalan tengah antara ekspektasi gaya dan kemampuan belanja.
Selama kesenjangan antara harga asli dan isi dompet masih selebar jurang antara Hollywood dan Halte Harmoni, maka pasar-pasar seperti Mangga Dua akan tetap hidup---dan terus menjadi sorotan dunia.
Akhir kata, Mangga Dua bukan sekadar tempat belanja. Ia adalah metafora
tentang cara kita bertahan, tentang kreativitas ala rakyat, dan tentang mimpi yang tetap ingin tampil berkelas, walau saldo terbatas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI