Mohon tunggu...
Abdulazisalka
Abdulazisalka Mohon Tunggu... Tutor - Tinggal di The Land of The Six Volcanoes . Katakan tidak pada Real Madrid.

Membacalah, Bertindaklah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hai, Kekerasan!

25 November 2020   15:57 Diperbarui: 25 November 2020   16:03 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit foto: aamiraimer via pixabay, simbol Dok. Komnas Perempuan, edit pribadi. 

Sungguh aku tak tahu lagi harus menyapamu seperti apa
Jika tiap waktu yang kulihat hanyalah serpihan luka pelecehan 

O, mereka bilang itu biasa saja

Sungguh aku tak tahu lagi harus menyebutmu seperti apa
Jika tiap waktu yang kau hidangkan hanya tragedi pemukulan 

O, mereka bilang itu bukan urusan kita 

Sungguh aku tak tahu lagi harus memanggilmu seperti apa
Jika tiap waktu kata-katamu hanya umpatan seksual 

O, mereka bilang itu hanya bercanda 

Sungguh aku tak tahu lagi harus meruahmu seperti apa
Jika tiap waktu yang kau beri hanya tontonan pembunuhan 

O, mereka bilang itu takdir 

Sungguh aku tak tahu lagi harus menamaimu seperti apa
Jika tiap waktu yang kau hadirkan hanya pemaksaan 

O, mereka bilang itu hal yang lumrah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun