Samar-samar cahaya matahari pagi mulai memasuki celah-celah kamar Aldo. Terdengar suara ketukan pintu dan panggilan khas yang Aldo tahu bahwa itu adalah Pak Asep.
"Udah bangun cep?" tanya Pak Asep memastikan.
"Sudah nih, masuk aja pak. Saya tinggal sebentar untuk cuci muka dulu ya."
Sembari menata makanan yang telah dibuatkan oleh sang istri, Pak Asep menatap sekitar rumah ini dengan seksama untuk memastikan hal-hal yang memang perlu diperbaiki. Namun, dengan pengecekan cepatnya ia menyimpulkan bahwa tidak ada sesuatu yang rusak, dan justru ia malah terkagum karena hanya dalam waktu satu hari saja rumah ini sudah sangat bersih dan rapih.
"Ayo cep ini makanannya dimakan mumpung masih panas" ujar Pak Asep sembari menta makanan yang ia bawa di meja makan.
Kemudian Aldo pun duduk sembari meminum kopi panasnya yang telah ia buat sebelumnya. Untuk pembuka, ia memilih gorengan pisang dan kemudian menyimpan sisanya yaitu hidangan lauk masakan khas sunda yang secara khusus dibuat oleh istri dari Pak Asep untuk nantinya akan ia santap pada saat makan siang.
"Ohh iya cep, semalam telepon tuh ada apa? ada bagian rumah yang rusak atau bagaimana?" tanya Pak Asep penasaran.
"Ohh engga pak, semalem mungkin sepertinya saya mengigau jadi malah telepon bapak. Maaf ya kalau jadi ganggu waktu istirahatnya"
"Kirain ada yang bocor atau rusak cep, yaudah nanti kalau ada apa-apa jangan ragu buat telepon saya aja yaa"
"Oke pak, terima kasih yaa"
Setelah Pak Asep pamit untuk pulang, Aldo pun mulai melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah ia agendakan untuk hari ini. Mulai dari membereskan rumah, pergi ke pusat kota untuk membeli barang-barang rumah lainnya, dan mencari cafe untuk bersantai. Setelah selesai membersihkan rumahnya, Aldo kemudian makan siang dengan lauk dari istri pak Asep. Dengan cepat Aldo menyantap makan siangnya dan bergegas bersiap untuk pergi menjalankan agenda lainnya.
