Tanpa ambil pusing Aldo kemudian keluar rumah untuk menenangkan pikirannya sembari mencoba menghubungi pemilik rumah ini. Setelah cukup untuk ia merenungi keanehan pada rumah barunya tersebut, Aldo akhirnya mencoba menghubungi Pak Asep selaku pemilik dari rumah yang disewanya tersebut dan ternyata beliau belum tidur.
"Halo pak, selamat malam. Ini saya Aldo pak"
"Oh iya cep Aldo, ada apa ini teh malam-malam telepon?"
"Maaf pak kalau saya malam-malam mengganggu, tapi sepertinya ada yang aneh dengan rumahnya pak"
"Aneh gimana cep? nanti bapak kesana atuh yaa buat ngecek sekalian mengantarkan makanan dari istri saya untuk cep Aldo"
"Ohh begitu ya. Yasudah pak karena sudah malam, kalau begitu saya ceritakan nanti saja besok yaa. Maaf sebelumnya pak menganggu waktunya"
"Tidak apa-apa cep. Oke deh kalau begitu"
Tak terasa waktu menunjukkan tepat pukul 12 malam. Angin malam Bandung mulai menusuk kulit Aldo hingga membuatnya bergegas masuk ke dalam rumah. Ketika masuk, Aldo kembali dibuat bingung karena mendadak keanehan yang sempat menimpanya itu menghilang. Setelah diperiksa kembali, ia sadar bahwa saat ini barang-barang yang ada di rumahnya adalah barangnya yang ia punya dan beli bahkan letak-letaknya pun sama seperti terakhir kali ia rapihkan.Â
"Ahh mungkin ini saya benar-bernar berhalusinasi karena baru bangun tidur" ucapnya dengan yakin.
Aldo pun segera masuk ke kamar, mematikan lampu, dan menyisakan lampu tidur kuning remang di samping tempat tidurnya. Tak lupa juga ia menyemprotkan linen spray beraroma lavender di bantalnya agar bisa tidur lebih cepat dan nyenyak. Dengan posisi ternyamannya  tanpa membutuhkan waktu yang lama, ia pun tidur dengan pulas seolah melupakan kejadian misterius yang menimpanya malam ini.
***