Aku genggam embun pagi hingga tulang ku mengkristal
Lalu ku balut dengan untaian do'a hingga membatik di kulit ku
Semua hilang dan menjauh yang berbau astral
Aku sisipkan cinta pada butiran embun yang menempel di tubuhku
Matahari sudah memanah dalam setiap semak belukar
Tulang ku mulai remuk tak beraturan
Embun itu pecah dan memudar
Seraya ku panggil namanya yang ada dalam bayangan
Daun mengering dalam ranting
Burung bernyanyi riang
Aku baru terbangun
Mimpi ini bikin kepala pusing
Aku yang tak mengerti basah dan berembun tubuhku
Lalu ku melangkah raih sadar perlahan
Kini aku mengenal jiwaku
Dan hidupkan jiwaku tanpa semuanya bayangan
Satu mimpi sejuta asa
Embun dan mentari sirna
Ranting dan burung berdansa
Syukur aku tak ikut terlena