Mohon tunggu...
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial)
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial) Mohon Tunggu... Wiraswasta - Simple

Simple dan enjoy

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Mimpi Seribu Asa

4 April 2022   21:46 Diperbarui: 4 April 2022   21:54 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mata Sosial. dokpri

Satu Mimpi Seribu Asa

Aku genggam embun pagi hingga tulang ku mengkristal
Lalu ku balut dengan untaian do'a hingga membatik di kulit ku
Semua hilang dan menjauh yang berbau astral
Aku sisipkan cinta pada butiran embun yang menempel di tubuhku

Matahari sudah memanah dalam setiap semak belukar
Tulang ku mulai remuk tak beraturan
Embun itu pecah dan memudar
Seraya ku panggil namanya yang ada dalam bayangan

Daun mengering dalam ranting
Burung bernyanyi riang
Aku baru terbangun
Mimpi ini bikin kepala pusing

Aku yang tak mengerti basah dan berembun tubuhku
Lalu ku melangkah raih sadar perlahan
Kini aku mengenal jiwaku
Dan hidupkan jiwaku tanpa semuanya bayangan

Satu mimpi sejuta asa
Embun dan mentari sirna
Ranting dan burung berdansa
Syukur aku tak ikut terlena

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun