Mohon tunggu...
Tahta Alfina
Tahta Alfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Seorang pecinta sastra, mendamba sunyi yang bukan sepi, menjadi serumpun bunga adalah keinginanku, menjadi versi terbaik diriku itulah caraku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titian Jalan

1 Oktober 2022   23:59 Diperbarui: 2 Oktober 2022   00:02 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari dimana kau membuangku

seperti sebuah peralat yang telah selesai kau manfaatkan

berpaling wajah pada setumpuk luka sampah

kau mengais mereka dengan jenaka

aneh, tapi nyata

sebuah serapan yang tak nyata namun kau hadirkan ia

yang kemarin, dulu wujudnya pun tiada

kau mengais ngais mencari cari sisa ruang 

yang masih bisa kau rasuki

yang masih bisa kau nikmati

lalu aku pergi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun