Brokenlore: Don't Watch adalah game horor psikologis yang menjadi bagian kedua dari seri Brokenlore. Game ini dirilis pada 25 April 2025 untuk PC, dan menampilkan kisah mengerikan dari sudut pandang baru, kali ini tentang seorang pria bernama Shinji. Berbeda dari karakter Naomi di seri pertama, cerita Shinji membawa pendekatan berbeda meskipun tetap memiliki keterkaitan melalui elemen bernama Elysium Device.
Plot
Shinji adalah seorang Hikikomori, istilah untuk orang yang menutup diri dari kehidupan sosial dan menghabiskan waktu hanya di dalam rumah. Hidupnya berputar di sekitar TV, game, dan internet. Suatu malam, ia menerima pesan dari Junko, teman onlinenya, yang khawatir tentang Hideo, teman mereka yang lain. Hideo belakangan menulis hal-hal aneh dan mengaku bahwa ada sesuatu yang mencoba masuk ke kamarnya.
Awalnya Shinji tidak peduli. Ia mengabaikan pesan Junko, lalu terganggu oleh kedatangan pengantar pizza yang ia perlakukan dengan dingin. Kemudian ibunya menelepon, menegur gaya hidup Shinji yang malas dan menggantungkan hidup pada orang tua. Ibunya mengatakan bahwa mereka akan berhenti mengiriminya uang. Shinji yang marah besar memutuskan telepon dan mencoba tidur.
Tidurnya terganggu oleh kedatangan seorang pria tua dari MHK, yang menagih biaya lisensi TV. Shinji berbohong bahwa ia tidak punya TV. Setelah pria itu pergi, Junko mengirim pesan yang membuat Shinji menyalakan TV, lalu menemukan berita kematian Hideo yang ditemukan tanpa kepala. Lehernya penuh bekas gigitan, seolah dilahap binatang buas.
Shinji akhirnya menghubungi Junko. Junko menjelaskan bahwa makhluk yang membunuh Hideo mengejar orang-orang seperti mereka yang mengasingkan diri. Ia memperingatkan Shinji agar tidak melihat mata makhluk itu, apapun yang terjadi. Percakapan terputus dan internet mati. Lalu bel pintu Shinji kembali berbunyi. Pengantar pizza yang sama muncul lagi meskipun Shinji merasa tidak memesan. Ia memberikan pizza lalu pergi sambil tersenyum aneh.
Setelah itu, Shinji mendapat telepon dari nomor tak dikenal yang ternyata suara ibunya. Sang ibu mencaci dan membandingkannya dengan saudaranya. Lalu Shinji mendengar tawa wanita dari luar dan melihat pengantar pizza kembali muncul, kali ini mengejeknya dan meminta masuk.
Lorong apartemen mulai berubah dan suara-suara aneh muncul. Radio menyala sendiri membahas hikikomori dan tekanan sosial. Saat mencoba menenangkan diri dengan mandi, Shinji melihat sebuah mata besar di dinding kamar mandi. Ia menelepon Junko, yang mengaku Hideo juga mengalaminya, lalu menyuruhnya menghancurkan mata itu. Daya listrik mati, memaksa Shinji mengandalkan senter HP. Ia menikam mata itu dengan pisau.
Tak lama kemudian, monster bermata banyak bernama Hyakume muncul di lorong apartemen. Untuk bertahan hidup, Shinji harus menikam semua mata yang bermunculan di sekitar apartemen. Bila gagal, Hyakume akan melahap kepalanya. Setelah berhasil, suara Hyakume berhenti. Shinji mencoba melarikan diri melalui balkon dan masuk ke apartemen sebelah. Namun semua itu hanya ilusi karena ia kembali ke ruangannya sendiri.
Kengerian belum berhenti. Pria tua penagih lisensi kembali, kali ini tampak mengerikan dan terus menggedor pintu sambil mengancam akan melahap kepala Shinji. Saat Junko menelepon lagi, ia memperingatkan Shinji untuk kembali menghancurkan mata-mata itu. Pintu depan terbuka sendiri dan lorong apartemen dipenuhi darah serta potongan tubuh. Shinji melanjutkan perjuangannya menghancurkan semua mata, menghindari tatapan Hyakume dengan menutup mata tiap kali makhluk itu muncul.
Setelah berhasil, Shinji mendengar suara elevator. Ia masuk dan merasa lega karena akhirnya bisa keluar. Namun elevator malah membawanya kembali ke apartemen. TV menyala dan menunjukkan wajah pria tua tadi. Grafik game berubah menjadi piksel dan Shinji memasuki lorong panjang menuju area luar, tempat game bercabang menjadi dua ending berbeda.