Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

5 Tips agar Penulis Tidak Mati Gaya karena Miskin Kosakata

16 April 2024   22:17 Diperbarui: 17 April 2024   13:42 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penulis mati gaya (Sumber: Freepik)

Mengapa kita menjadi peduli dengan polemik tentang bahasa Indonesia yang dianggap miskin kosakata? Karena kita sadar bahwa bahasa Indonesia memiliki keunggulan dalam aspek fungsional sebagai bahasa pengantara yang menyatukan ribuan etnis yang hidup di atas sebuah tatanan sosial budaya dan teritori yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Karena itulah kalau membandingkan kualitas bahasa Indonesia dengan bahasa lain dalam aspek jumlah kosakata saja rasanya kurang bijak karena terlalu subyektif.

Kosakata memang memegang peranan penting dalam bahasa apa pun karena menjadi fondasi dari ekspresi rasa dan pikiran.

Dengan kekayaan kosakata memungkinkan kita untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran kita lebih akurat dan lebih kaya. Ide dan pengetahuan bisa berkembang dengan perbendaharaan kosakata yang kaya.

Baca juga: Kosakata Bahasa Indonesia dan Refleksi Asa-Usul Kemampuan Berbahasa

Satu hal yang penting dari kosakata dalam bahasa Indonesia adalah perannya dalam mengembangkan ide untuk menulis.

Saya melihat di sinilah titik penting kita membicarakan polemik tentang kosakata bahasa Indonesia dalam konteks perbendaharaan kata yang kita kuasai sebagai penulis. Perlunya penulis memperkaya kosakata menjadi semakin mendesak sebagai upaya meningkatkan kualitas tulisan dalam era informasi yang serba cepat dan kompetitif.


Ilustrasi ekspresi ide dengan tulisan (Sumber: Koran.tempo.co)
Ilustrasi ekspresi ide dengan tulisan (Sumber: Koran.tempo.co)

Perbendaharaan kata atau kekayaan kosakata bahasa Indonesia sangat penting bagi seorang penulis karena kosakata menjadi jembatan utama antara pikiran penulis dengan pembaca.

Dengan kekayaan kosakata, kita bisa mengekspresikan rasa dan pikiran kita dengan bahasa yang tepat. Artinya, keberagaman kosakata merupakan ekspresi bahasa yang memungkinkan penulis untuk mengekspresikan ide-idenya secara tepat dan lebih kaya.

Kedudukan yang penting dari kosakata bahasa Indonesia dalam menulis dapat dipahami dari beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Kosakata yang kaya memungkinkan penulis untuk mengkomunikasikan ide dengan lebih jelas dan tepat.

Ketika kita memiliki beragam kata untuk dipilih, kita dapat menemukan kata-kata yang paling sesuai untuk menyampaikan makna dengan tepat, sehingga memperkaya pengalaman membaca pembaca.

2. Perbendaharaan kosakata yang luas memberikan fleksibilitas dalam merangkai kalimat dan paragraf.

Kita bisa menghindari repetisi yang membosankan karena kita memiliki berbagai variasi kata. Dengan menjaga keberagaman gaya penulisan, memungkinkan tulisan kita menjadi lebih menarik dan memikat pembaca.

3. Kemampuan untuk menggali kosakata yang kaya juga membantu penulis dalam membangun nuansa dan atmosfer yang sesuai dengan topik yang dibahas.

Dengan memilih kata-kata yang tepat, kita dapat menciptakan gambaran yang hidup dan mendalam, memungkinkan pembaca untuk lebih terlibat dalam tulisan tersebut.

4. Semakin banyak perbendaharaan kosakata yang dimiliki, semakin mudah bagi penulis untuk mengembangkan tulisan.

Perbendaharaan kata yang banyak membuat kita lebih lancar mengalirkan ide-ide kita ke dalam kata-kata. Kekayaan kosakata ini mengurangi hambatan dalam proses penulisan sehingga memungkinkan ide-ide untuk berkembang secara alami.

5. Kosakata yang kaya memberikan kemampuan kepada penulis untuk merangkai kalimat dan paragraf yang lebih fleksibel, dan membantu dalam membangun nuansa yang sesuai dengan topik yang dibahas.

Semakin banyak perbendaharaan kosakata yang dimiliki, semakin mudah bagi penulis untuk mengembangkan tulisan secara meyakinkan.

Pentingnya kosakata bahasa Indonesia dalam penulisan tersebut membuat kita sebagai penulis tidak abai untuk terus memperkaya perbendaharaan kosa kata agar tulisan kita semakin berkualitas dan dipercaya oleh pembaca. Apa yang terjadi jika kita tidak pernah meng-upgrade perbendaharaan kosakata sebagai cara kita untuk mengekspresikan bahasa kepada pembaca?

Inilah 5 hal yang bisa membuat penulis mati gaya karena miskin kosakata bahasa Indonesia:

1. Keterbatasan Ekspresi

Ketika penulis memiliki kosakata bahasa Indonesia yang terbatas, pasti kesulitan dalam mengekspresikan ide-ide kita dengan jelas dan tepat.

Gejalanya bisa dirasakan pada tulisan yang terasa kurang padu, ambigu, atau tumpang tindih karena miskin perbendaharaan kosakata. Penulis tidak memiliki kata-kata yang tepat untuk menyampaikan makna tulisannya dalam bahasa yang jelas.

2. Repetisi yang Membosankan

Tanda-tanda dari repetisi yang membosankan ini adalah penggunaan kata-kata yang sama secara berulang-ulang. Miskin kosakata dalam menulis akan membuat sebuah tulisan mengalir tanpa variasi kosakata yang memadai. Ini yang membuat tulisan terasa monoton dan membosankan bagi pembaca, karena mereka akan terus-menerus dihadapkan pada kata-kata yang sama secara berulang-ulang.

3. Keterbatasan Gaya Penulisan

Kosakata yang terbatas juga dapat membatasi fleksibilitas dalam gaya penulisan. Penulis akan terikat pada penggunaan kata-kata yang sama dan kesulitan untuk mengeksplorasi gaya penulisan yang berbeda-beda.

4. Kurangnya Nuansa dan Kedalaman

Kosakata yang miskin dapat menghambat kemampuan penulis dalam menciptakan nuansa yang kaya dan mendalam dalam tulisannya. Kita akan kesulitan menangkap nuansa dalam topik yang dibahas dengan penjelasan yang miskin kata-kata. Tanpa kata-kata yang bervariasi daya tarik dan kualitas tulisan bisa berkurang.

5. Kesulitan dalam Memengaruhi Pembaca

Tanpa kosakata yang cukup, pesan yang ingin disampaikan oleh penulis bisa saja tidak tersampaikan dengan efektif. Inilah kendala terbesar penulis yang kosakatanya sangat terbatas karena akan kesulitan untuk memengaruhi atau menggerakkan pembaca. Penulis tidak mempunyai perbendaharaan kata-kata yang tepat yang memiliki kekuatan untuk merangsang emosi, memicu pemikiran, atau menginspirasi tindakan.

Ilustrasi penulis yang miskin kosa kata pasti akan mati (Sumber: Kompas.id)
Ilustrasi penulis yang miskin kosa kata pasti akan mati (Sumber: Kompas.id)

Dalam dunia menulis, kemampuan untuk mengolah kata-kata dengan kreatif dan tepat sangat penting. Dengan memperkaya kosakata, seorang penulis bisa menghindari kendala bahasa yang dapat menghambat kelancaran karya tulisnya.

Perbendaharaan kosakata yang luas bukan hanya amunisi, namun juga senjata utama bagi penulis dalam mengekspresikan ide-ide dengan jelas untuk memikat pembaca.

Oleh karena itu, penulis harus terus meningkatkan dan memperluas kosakatanya agar dapat terus berkembang dalam dunia tulis-menulis dan mencapai kesuksesan yang diinginkan.

***

Depok, 16 April 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun