kalaulah saja engkau bicara
ada berjuta kisah
mengalir dari sejak masa Fatahillah
tapi engkau memilih diam melewati jaman dan masa
usia mudamu adalah api yang berkobar
jiwa-jiwa taruna diterbangkan burung-burung nazar
lebur bersama abu tembok kota
hancur oleh mesiu ratu yang bertahta
"dispereet niet!" teriak Pieterszoon Coen
maka, tiga ratus dua puluh tiga tahun, engkau tertegun
dan ketika tiba tebasan cepat samurai
tiga setengah tahun, tambahan air mata berderai
kini, semua untuk apa?
engkau kembali terjajahÂ
tembok-tembok mengelilingimu serupa penjara
menjepitmu yang tak bersuara, memerasmu hingga habis air mata
Jakarta, 7 Januari 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!