Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cermin Kembar dan Peti Jenazah

12 Maret 2020   20:55 Diperbarui: 12 Maret 2020   20:58 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://nitratediva.wordpress.com/

"...tapi kenapa?"

Esmeralda menurunkan volume suaranya, agar aku lebih memperhatikan kata-katanya. "Jika cermin yang ini hanya bisa digunakan untuk melihat yang masih hidup, cermin kembarnya hanya bisa digunakan untuk melihat jiwa mereka yang sudah mati."

"..dan dimana cerminnya berada?" aku sudah tidak sabar lagi.

"Tidak jauh... Dia berada tepat di belakang kita," jawab Esmeralda.

Aku baru menyadari, kalau kamar ini ternyata dibuat dengan desain simetris. Tepat di belakang kami, ada meja rias lainnya dengan cermin yang berukuran sama persis. Esmeralda pun melangkah ke cermin itu, aku mengikuti.

Saat berada dekat dengan cermin, dia memberi jalan kepadaku.

Aku pun mendekati cermin. Apa benar cermin ini bisa menampilkan wajah jiwa-jiwa yang tersesat?

Haaa?!! Apa yang terjadi??

Sebelah kiri wajahku ternyata rusak berat. Rahang nyaris terlepas, , rongga mata kiriku kosong melompong dan mata kananku hampir tercabut dari rongganya. Darah menggumpal dan menghitam di separuh wajahku. Tidak tahan melihat pemandangan mengerikan itu aku pun berteriak sekencang-kencangnya ...

 ***

Syukurlah pengalaman barusan ternyata hanya mimpi. Saat membuka mata, kamar masih gelap gulita. Aku pun bangun dari tempat tidur untuk---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun