Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Calvin, Jose, Alea] Malam Kembang Setitik Duka

4 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 4 Juli 2019   06:07 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demi melihat sorot mata teduh Ayahnya, Jose menurut. Susah payah ditelannya suapan terakhir.

"Good boy," puji Ayah Calvin, mencium hangat kening putra tunggalnya.

Tidak, Jose yang sekarang sudah berubah. Jose tak bisa sering-sering main basket lagi. Dia pun kesulitan saat melindungi teman-temannya saat mereka dibully. Tangan kanan Jose terlalu lemah untuk mengambilkan botol obat milik Ayah Calvin.

"Jose bukan anak baik," tukas Jose datar.

"Kata siapa?"

"Kata Jose. Ayah susah gara-gara Jose, kan?"

Miris hati Ayah Calvin mendengarnya. Pelan dan hati-hati, dibaringkannya Jose di pangkuan.

"Jose itu malaikatnya Ayah." ujar Ayah Calvin dengan ketulusan luar biasa.

Jose menggeleng lemah. "Nggak. Ayah malaikatnya Jose."

Kedua laki-laki beda generasi namun bermata serupa itu beradu tatap. Sedikit kehangatan menyelusup ke benak Jose saat ditatap Ayahnya. Ayah Calvin menatapnya, lembut penuh kasih sayang.

"Jose anugerah terindah yang Ayah miliki." lanjut Ayah Calvin, suaranya makin melembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun