Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Doakan Aku di Sana

18 Agustus 2017   06:56 Diperbarui: 19 Agustus 2017   07:59 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tetap harus melakukannya, Sayang."

Wahyu menatap Nyonya Calisa tak mengerti. Apa yang sebenarnya mereka bicarakan?

"Kita berbagi minggu depan saja ya? Sekarang kamu fokus dengan kesehatanmu." bujuk Nyonya Calisa.

Bukannya terbujuk, justru sebaliknya. Tuan Calvin menatapi mata wanitanya. Tatapan lembut meneduhkan. Selalu saja Nyonya Calisa dibuat luluh karenanya. Refleks ia menundukkan wajah.

"Calisa, look at me." Satu tangan Tuan Calvin mengangkat lembut dagu istrinya.

Kembali lagi mereka berpandangan. Wanita blasteran Sunda-Belanda dan pria berdarah keturunan bertemu pandang. Hati keduanya bergetar hebat. Rasanya, mereka saling jatuh cinta setiap saat. Cinta seperti inilah yang takkan memudar ditelan kejenuhan.

"Bagaimana kalau ini Jumat terakhirku?"

"Oh Calvin, please...jangan katakan itu lagi." sergah Nyonya Calisa ketakutan.

"Itu hanya pengandaian. What if..."

"Calvin, stop. Baiklah, baiklah. Kita pergi sekarang. Aku..."

"Ehem!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun